Padang (ANTARA) -
Batik motif "Jeruji Besi" milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Limapuluh Kota tampil mewakili Sumatra Barat (Sumbar) dalam acara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60 Tahun 2024 di Jakarta, pada Senin (29/4).
"Suatu kebanggaan bagi kami karena motif batik yang diciptakan oleh Lapas Suliki ikut tampil dalam acara HUT Pemasyarakatan bersama dengan perwakilan dari provinsi lain," kata Kepala Lapas Suliki Kamesworo dihubungi dari Padang, Selasa.
Ia mengatakan motif batik itu ditampilkan dalam bentuk busana yang sudah dirancang serta diperagakan langsung oleh isteri Kalapas Suliki Nur Hayati.
Pakaian batik tulis motif jeruji besi disajikan bersama hiasan kreasi rumah gadang gonjong 7 Sumbar sebagai fashion yang unik dan menarik.
Busana tersebut kemudian ikut dalam parade busana yang digelar di depan kantor Kemenkumham RI di Jakarta, bersama jajaran Pemasyarakatan Kemenkumham RI se-Indonesia dengan sistem satu provinsi satu perwakilan.
Kamesworo meyakini tampilnya batik jeruji besi Lapas Suliki dalam acara itu menjadi suatu pembeda tersendiri, karena provinsi lain menampilkan pakaian serta busana adat daerah masing-masing.
"Sementara kita mampu tampil dengan karya hasil ciptaan sendiri, ini menjadi kepuasan tersendiri bagi Lapas Suliki dan Sumbar pada umumnya," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan motif Jeruji Besi adalah batik yang telah memperoleh hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Maret 2024.
Motif batik jeruji besi ini hadir berkat pelatihan kemandirian yang digulirkan oleh Lapas Suliki kepada para warga binaan pada bulan Ramadhan 2024.
Penampilan parade busana itu disaksikan langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumbar Dwinastiti dan jajaran Kemenkumham lainnya.
Pada bagian lain, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna H Laoly dalam sambutannya mengatakan terus mendukung transformasi pemidanaan di Indonesia.
Ia pun percaya pada Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan terus menjadi sebuah lembaga yang mampu mengubah para pelanggar hukum menjadi orang yang berguna di masyarakat.
"Tetaplah melayani masyarakat dan warga binaan, bekerja penuh dedikasi, memiliki komitmen untuk menjaga integritas moral, serta memiliki keyakinan untuk membangun pemasyarakatan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang," katanya. **2***