Padang (ANTARA) - PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Internasional Minangkabau terus melakukan paper test berkala setiap satu jam untuk memastikan seluruh penerbangan dari dan ke bandara itu aman dari ancaman sebaran abu vulkanik Gunung Marapi selama Lebaran.
"Kita mendapat pemantauan dari Satelit Darwin Australia dan dilakukan setiap jam, kami pantau supaya seluruh penerbangan ini aman," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Indrawansyah di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Indrawansyah menyikapi sebaran abu vulkanik dari Gunung Marapi yang berpotensi mengganggu aktivitas kebandarudaraan, terutama selama arus mudik maupun balik Idul Fitri 1445 Hijriah.
Ia menegaskan sebelum masuknya libur Idul Fitri pihak otoritas bandara juga melakukan hal yang sama dengan memantau perkembangan sebaran abu vulkanik secara berkala melalui Satelit Darwin Australia.
Apabila sebaran abu vulkanik sudah mengarah atau mencapai bandara maka otoritas bandara segera menutup sementara aktivitas penerbangan hingga ancaman abu vulkanik mereda.
"Kita tau bahwa abu vulkanik ini sangat mengganggu mesin yang bisa berdampak pada keselamatan penerbangan," jelas dia.
Dampak buruk lainnya yaitu abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat. Selanjutnya, dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya.
Tidak hanya itu, sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat. Abu vulkanik juga bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi.
Terakhir, bila terjadi penutupan bandara akibat imbas abu vulkanik, maka pihak maskapai akan mengeluarkan dua pilihan bagi calon penumpang. Pertama melakukan penjadwalan ulang penerbangan, dan kedua pengembalian dana (refund).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AP II Minangkabau lakukan "paper test" pastikan keamanan penerbangan
"Kita mendapat pemantauan dari Satelit Darwin Australia dan dilakukan setiap jam, kami pantau supaya seluruh penerbangan ini aman," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Indrawansyah di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Indrawansyah menyikapi sebaran abu vulkanik dari Gunung Marapi yang berpotensi mengganggu aktivitas kebandarudaraan, terutama selama arus mudik maupun balik Idul Fitri 1445 Hijriah.
Ia menegaskan sebelum masuknya libur Idul Fitri pihak otoritas bandara juga melakukan hal yang sama dengan memantau perkembangan sebaran abu vulkanik secara berkala melalui Satelit Darwin Australia.
Apabila sebaran abu vulkanik sudah mengarah atau mencapai bandara maka otoritas bandara segera menutup sementara aktivitas penerbangan hingga ancaman abu vulkanik mereda.
"Kita tau bahwa abu vulkanik ini sangat mengganggu mesin yang bisa berdampak pada keselamatan penerbangan," jelas dia.
Dampak buruk lainnya yaitu abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat. Selanjutnya, dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya.
Tidak hanya itu, sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat. Abu vulkanik juga bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi.
Terakhir, bila terjadi penutupan bandara akibat imbas abu vulkanik, maka pihak maskapai akan mengeluarkan dua pilihan bagi calon penumpang. Pertama melakukan penjadwalan ulang penerbangan, dan kedua pengembalian dana (refund).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AP II Minangkabau lakukan "paper test" pastikan keamanan penerbangan