Bukittinggi (ANTARA) -
Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat merutinkan kegiatan cipta kondisi selama Ramadan yang menyasar penertiban balap liar dan antisipasi keributan akibat suara petasan serta kembang api.
"Giat Cipta Kondisi menjamin ketertiban dan keamanan di wilayah hukum Polresta Bukittinggi khususnya kepada warga yang beribadah Ramadan melalui patroli petugas dan penempatan di titik rawan," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessi Kurniati, Senin.
Beberapa lokasi yang telah ditentukan pada saat jam rawan antara lain Simpang BMW bukittinggi, Simpang Surau Gadang dan depan kantor Balaikota Bukittinggi yang sering dijadikan sebagai lokasi balap liar.
"Giat Cipta Kondisi diawali tengah malam melalui ketua tim selanjutnya menuju titik yang telah di tentukan untuk mengantisipasi balap liar serta antisipasi bunyian petasan mercon selama Ramadan," kata Yessi.
Ia menyebut kegiatan Cipta Kondisi diakhiri pada jam 3.30 WIB setiap harinya dengan jumlah kekuatan personil Polresta Bukittinggi dan Polsek jajaran yang terlibat sebanyak 59 orang.
"Terdiri dari 1 perwira menengah (Pemen), 13 perwira pertama (pama) dan 45 orang Bintara Polri," kata dia.
Kegiatan cipta kondisi yang dilaksanakan oleh Polresta Bukittinggi dan Polsek jajaran untuk sementara berhasil menjaring beberapa unit kendaraan sepeda motor yang memiliki knalpot tidak standar.
Cipta Kondisi ini disambut baik oleh warga Kota Bukittinggi yang kerap merasa terganggu dengan suara petasan saat waktu beribadah Tarawih.
"Sudah ada beberapa remaja yang diperingatkan langsung oleh petugas kepolisian yang berpatroli hingga suara petasan tidak terdengar lagi di daerah kami," kata seorang warga, Kayo Duti (37).