Batusangkar (ANTARA) -
Warga Sawah Liek Jorong Kapuak Koto Panjang, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengaku masih trauma dengan bencana banjir bandang yang terjadi pada Jum'at, 23/2 lalu.
 
Nelvi (33) warga setempat Sabtu, mengatakan pasca banjir bandang tersebut mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada dasar sungai sehingga air sungai sering meluap.
 
"Pasca banjir bandang air sungai sering meluap dan membuat kami was was, takut airnya sampai lagi ke rumah apalagi saat ini intensitas hujan masih tinggi," kata dia.
 
Dia meminta kepada pemerintah daerah setempat, sungai tersebut untuk dilakukan pengerukan agar aliran air kembali normal serta dipasang batu bronjong disisi sungai.
 
"Pasca banjir bandang lalu telah beberapa kali air sungai meluap. Kami meminta aliran sungai dikeruk dan juga diberi batu bronjong disisi sungai," kata dia.
 
Selain itu, luapan air sungai yang terus menerus juga merusak sawah miliknya sehingga tidak bisa ditanami padi. Kalaupun ditanami ujung-ujungnya gagal panen akibat direndam air sungai.
 
Hal yang sama juga dirasakan Yusni (60), sawah miliknya gagal panen akibat banjir bandang tersebut sehingga tidak bisa lagi di tanami padi.
 
Dia menyebut, biasanya dalam satu musim panen bisa mendapatkan paling sedikit 15 karung padi.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, dr. Ermon Revlin mengatakan terkait korban bencana banjir bandang tersebut pihaknya telah memberikan bantuan berupa bantuan sembako.
 
"Untuk pengerukan dan pemasangan batu bronjong kita sudah melakukan kajian," kata dia.
 
 

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024