Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyiapkan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) untuk pengembangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh agar peruntukannya lebih tertata sehingga bisa menarik minat inventor untuk datang.
"Kajiannya kita mulai segera pada tahun ini. Mudah-mudahan bisa difinalisasi secepatnya sehingga KWBT Mandeh bisa berkembang lebih cepat," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Gunawan di Painan, Senin.
Ia mengatakan, saat ini sesuai Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) KWBT Mandeh sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata. Namun itu masih secara umum. Belum ada rencana detil yang mengatur peruntukan untuk resort atau penginapan, agro wisata, dan kawasan permukiman.
"Bagi investor, detil peruntukan itu sangat penting agar perizinan lebih mudah dan pengembangan lebih terjamin," katanya.
Ia menyebut, soal RDTR tersebut sebenarnya sudah pernah diupayakan oleh Pemprov Sumbar. Keterlibatan Pemprov karena KWBT Mandeh berada pada dua daerah yaitu Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Namun dalam perkembangannya, ternyata hal itu tidak sesuai dengan regulasi. RDTR menjadi kewenangan kabupaten dan kota. Karena itu, kajian yang dilakukan Pemprov Sumbar dihentikan sebelum selesai dan diserahkan pada daerah untuk melanjutkan.
Gunawan menyebut saat ini, KWBT Mandeh telah menjadi salah satu destinasi unggulan Pesisir Selatan yang mampu menarik ribuan wisatawan setiap tahun.
KWBT Mandeh berkontribusi terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Pesisir Selatan yang mencapai 2 juta orang pada 2023.
Diharapkan dengan pembenahan terus menerus, KWBT Mandeh bisa mendukung target kunjungan wisatawan Pesisir Selatan pada 2024 yang naik sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Manajer Pemasaran Pandan View, salah satu destinasi unggulan KWBT Mandeh, Pandu menyebut kunjungan wisatawan ke lokasi itu terus bertambah setiap tahun.
"Dengan pengelolaan destinasi yang baik dan pelayanan yang maksimal, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahun," ujarnya.*
"Kajiannya kita mulai segera pada tahun ini. Mudah-mudahan bisa difinalisasi secepatnya sehingga KWBT Mandeh bisa berkembang lebih cepat," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Gunawan di Painan, Senin.
Ia mengatakan, saat ini sesuai Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) KWBT Mandeh sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata. Namun itu masih secara umum. Belum ada rencana detil yang mengatur peruntukan untuk resort atau penginapan, agro wisata, dan kawasan permukiman.
"Bagi investor, detil peruntukan itu sangat penting agar perizinan lebih mudah dan pengembangan lebih terjamin," katanya.
Ia menyebut, soal RDTR tersebut sebenarnya sudah pernah diupayakan oleh Pemprov Sumbar. Keterlibatan Pemprov karena KWBT Mandeh berada pada dua daerah yaitu Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Namun dalam perkembangannya, ternyata hal itu tidak sesuai dengan regulasi. RDTR menjadi kewenangan kabupaten dan kota. Karena itu, kajian yang dilakukan Pemprov Sumbar dihentikan sebelum selesai dan diserahkan pada daerah untuk melanjutkan.
Gunawan menyebut saat ini, KWBT Mandeh telah menjadi salah satu destinasi unggulan Pesisir Selatan yang mampu menarik ribuan wisatawan setiap tahun.
KWBT Mandeh berkontribusi terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Pesisir Selatan yang mencapai 2 juta orang pada 2023.
Diharapkan dengan pembenahan terus menerus, KWBT Mandeh bisa mendukung target kunjungan wisatawan Pesisir Selatan pada 2024 yang naik sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Manajer Pemasaran Pandan View, salah satu destinasi unggulan KWBT Mandeh, Pandu menyebut kunjungan wisatawan ke lokasi itu terus bertambah setiap tahun.
"Dengan pengelolaan destinasi yang baik dan pelayanan yang maksimal, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahun," ujarnya.*