Padang (ANTARA) - Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas Dani Kusworo mengatakan tingginya curah hujan sejak Jumat (2/2) menjadi penyebab penumpukan air di lokasi BPTU-HPT Padang Mengatas.

"Selain curah hujan yang tinggi di Gunung Sago, saluran air yang kecil dan tertumpuk sampah juga menambah penumpukan air," kata dia dalam keterangan tertulis di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan banjir atau genangan air terjadi bukan karena pagar beton di lokasi BPTU-HPT Padang Mengatas.

"Saat ini team BPTU-HPT Padang Mengatas langsung bergerak ke lokasi," katanya.

Penumpukan air di sekitar lokasi BPTU-HPT Padang Mengatas dituding karena di sekeliling lahan dipagari dengan beton sehingga air tidak bisa serta merta mengalir ke tempat yang lebih rendah. 

Padahal faktanya sudah setahun terakhir beton-beton pagar yang dibuat dan terdapat saluran air di bawahnya, menuju saluran-saluran air di luar balai. 

Selain itu Dalam pencegahan timbulnya banjir tim Balai Pemjibutan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPH-HPT) Padang Mengatas bersama Masyarakat jorong air randah, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat,  mengadakan gotong royong (goro) bersama.

Atas permintaan warga BPTU-HPT Padang Mengatas juga melakukan pembuatan embung dan saluran air serta penghijauan dengan menanam ratusan pohon sukun, pohon matoa , durian , gamal, lamtoro di lokasi 

Ia menambahkan kegiatan Goro bersama masyarakat ini Sebagai bentuk Antispasi dan kepedulian bersama dalam pencegahan datangnya banjir saat musim penghujan sekarang ini. 

"Juga diharapkan dari jorong jorong lain sekitar balai untuk bersama sama balai goro saluran2 air dan hal lainnya," kata dia.

Pewarta : Rilis
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024