Dharmasraya (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat memberikan "Pelatihan Design dan Packaging Aesthetic" kepada anggota Rumah BUMN di Kabupaten Dharmasraya sebagai langkah untuk mendukung agar UMKM bisa "naik kelas".
General Manager PLN UID Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho di Dharmasraya, Kamis, mengatakan, pelatihan itu untuk memberikan stimulus pelaku UMKM agar semakin baik dan bisa "naik kelas".
Materi pelatihan yang diberikan diantaranya tentang implementasi pembuatan desain menarik, mengelola kemasan yang menarik (packaging aesthetic) dan cara menggunakan sarana-sarana promosi digital dengan baik.
‘’Dengan UMKM naik kelas, tentu akan berdampak positif pada perekonomian di Kabupaten Dharmasraya, pun Indonesia pada umumnya. PLN siap mendukung seluruh anggota Rumah BUMN Dharmasraya semakin maju dan berjaya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi,’’ katanya.
Pelatihan itu diikuti puluhan pelaku UMKM anggota Rumah BUMN di Kabupaten Dharmasraya yang terdiri dari pengusaha makanan ringan kemasan, pengusaha kue basah, madu, dan kerajinan tangan.
Pelatihan itu menghadirkan wirausahawan muda asal Kota Sawahlunto, Fhadel Trio Putroyang telah berhasil memasarkan produk lokal ke kancah nasional hingga internasional dengan omzet ratusan juta setiap bulan.
Dalam pelatihan itu, Fhadel memaparkan sejumlah kiat dalam mengelola berbagai peluang dan sumber daya alam yang dimiliki.
Menurut Fhadel, keberanian untuk mengambil risiko dan kreativitas untuk mencoba hal-hal baru adalah salah satu kunci sukses pelaku usaha.
"Saya mengambil risiko meninggalkan karir yang sangat baik di Jakarta di usia 20-an tahun, untuk mengelola sumber daya singkong yang cukup banyak di kampung. Saat itu, saya bermodalkan keyakinan bahwa singkong-singkong ini bisa menjadi sesuatu yang menjanjikan jika dikelola dan dikemas dengan menarik," katanya.
Ia menjelaskan, strategi mengemas sumber daya alam menjadi produk yang menarik sangatlah penting.
‘’Jangan mau untung besar dulu. Lebih baik mengambil profit kecil dengan produk dan packaging menarik, keuntungan akan jauh berlipat ganda. Buat identitas yang kuat terlebih dahulu pada packaging produk kita, terus eksplore kreativitas untuk packaging aestetic hingga bisa melekat di benak penikmat produk kita,’’ lanjutnya.
Sementara itu Kadis Koperindag Dharmasraya Nofriadi Roni Puspa mengatakan, UMKM yang "naik kelas" adalah UMKM yang mau terus belajar, rutin melakukan evaluasi dan selalu memberikan perbaikan dari evaluasi-evaluasinya.
"Maka mari jadikan wadah Rumah BUMN ini sebagai tempat untuk continous learning. Semua anggota maju dan tumbuh bersama,’’ katanya.
Pihaknya berharap para pelaku UMKM di Kota Dharmasraya semakin fokus pada upaya-upaya pemasaran yang mengikuti perkembangan dan kebutuhan target pembeli.
‘’Selain kualitas produk, kita tak bisa pungkiri masyarakat saat ini menyukai produk yang menarik, 'eye cathing', dan viral,’’ kata Roni.
General Manager PLN UID Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho di Dharmasraya, Kamis, mengatakan, pelatihan itu untuk memberikan stimulus pelaku UMKM agar semakin baik dan bisa "naik kelas".
Materi pelatihan yang diberikan diantaranya tentang implementasi pembuatan desain menarik, mengelola kemasan yang menarik (packaging aesthetic) dan cara menggunakan sarana-sarana promosi digital dengan baik.
‘’Dengan UMKM naik kelas, tentu akan berdampak positif pada perekonomian di Kabupaten Dharmasraya, pun Indonesia pada umumnya. PLN siap mendukung seluruh anggota Rumah BUMN Dharmasraya semakin maju dan berjaya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi,’’ katanya.
Pelatihan itu diikuti puluhan pelaku UMKM anggota Rumah BUMN di Kabupaten Dharmasraya yang terdiri dari pengusaha makanan ringan kemasan, pengusaha kue basah, madu, dan kerajinan tangan.
Pelatihan itu menghadirkan wirausahawan muda asal Kota Sawahlunto, Fhadel Trio Putroyang telah berhasil memasarkan produk lokal ke kancah nasional hingga internasional dengan omzet ratusan juta setiap bulan.
Dalam pelatihan itu, Fhadel memaparkan sejumlah kiat dalam mengelola berbagai peluang dan sumber daya alam yang dimiliki.
Menurut Fhadel, keberanian untuk mengambil risiko dan kreativitas untuk mencoba hal-hal baru adalah salah satu kunci sukses pelaku usaha.
"Saya mengambil risiko meninggalkan karir yang sangat baik di Jakarta di usia 20-an tahun, untuk mengelola sumber daya singkong yang cukup banyak di kampung. Saat itu, saya bermodalkan keyakinan bahwa singkong-singkong ini bisa menjadi sesuatu yang menjanjikan jika dikelola dan dikemas dengan menarik," katanya.
Ia menjelaskan, strategi mengemas sumber daya alam menjadi produk yang menarik sangatlah penting.
‘’Jangan mau untung besar dulu. Lebih baik mengambil profit kecil dengan produk dan packaging menarik, keuntungan akan jauh berlipat ganda. Buat identitas yang kuat terlebih dahulu pada packaging produk kita, terus eksplore kreativitas untuk packaging aestetic hingga bisa melekat di benak penikmat produk kita,’’ lanjutnya.
Sementara itu Kadis Koperindag Dharmasraya Nofriadi Roni Puspa mengatakan, UMKM yang "naik kelas" adalah UMKM yang mau terus belajar, rutin melakukan evaluasi dan selalu memberikan perbaikan dari evaluasi-evaluasinya.
"Maka mari jadikan wadah Rumah BUMN ini sebagai tempat untuk continous learning. Semua anggota maju dan tumbuh bersama,’’ katanya.
Pihaknya berharap para pelaku UMKM di Kota Dharmasraya semakin fokus pada upaya-upaya pemasaran yang mengikuti perkembangan dan kebutuhan target pembeli.
‘’Selain kualitas produk, kita tak bisa pungkiri masyarakat saat ini menyukai produk yang menarik, 'eye cathing', dan viral,’’ kata Roni.