Simpang Empat (ANTARA) - Korban banjir di Panapa Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat butuh bantuan pendorong lumpur atau pemadam kebakaran karena rumah warga pada umumnya dipenuhi lumpur setinggi 60 sentimeter.
"Air sudah kembali normal, namun jalan, halaman rumah, dalam rumah dipenuhi tanah berlumpur," kata salah seorang warga yang rumahnya tergenang banjir, Rika (39).
Menurutnya, saat ini warga membersihkan genangan lumpur menggunakan alat seadanya berupa cangkul, wiper lantai atau pendorong air.
"Mudah-mudahan instansi terkait memperhatikan ini," katanya.
Selain rumah warga yang dipenuhi tanah berlumpur, juga sepanjang jalan yang ada dipenuhi gelondongan kayu dan menutupi aliran air di bawah jembatan Panapa.
"Material kayu yang menutupi aliran air di bawah jembatan sudah terbuka. Diharapkan tidak tersumbat lagi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Alim Bazar.
Menurutnya dari data sementara lebih dari 160 unit rumah warga terendam banjir karena meluapnya Sungai Batang Panapa pada Sabtu (2/12) sekitar pukul 21.30 WIB
Air yang merendam rumah warga ada yang setengah meter sampai satu meter lebih. Sementara kondisi jalan utama dekat panapa atau dekat Pasar Lubuk Sikaping tidak bisa dilewati karena air cukup deras hingga Minggu (3/12) dini hari pukul 02.00 WIB.
Air Sungai Batang Panapa mulai naik sekitar pukul 20.30 WIB kerena dipicu hujan lebat sejak Sabtu (2/11) sore.
Berlahan-lahan air naik dan sampai ke badan jalan. Puncaknya sekitar pukul 21.30 WIB air meluap hingga ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.***3***
"Air sudah kembali normal, namun jalan, halaman rumah, dalam rumah dipenuhi tanah berlumpur," kata salah seorang warga yang rumahnya tergenang banjir, Rika (39).
Menurutnya, saat ini warga membersihkan genangan lumpur menggunakan alat seadanya berupa cangkul, wiper lantai atau pendorong air.
"Mudah-mudahan instansi terkait memperhatikan ini," katanya.
Selain rumah warga yang dipenuhi tanah berlumpur, juga sepanjang jalan yang ada dipenuhi gelondongan kayu dan menutupi aliran air di bawah jembatan Panapa.
"Material kayu yang menutupi aliran air di bawah jembatan sudah terbuka. Diharapkan tidak tersumbat lagi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Alim Bazar.
Menurutnya dari data sementara lebih dari 160 unit rumah warga terendam banjir karena meluapnya Sungai Batang Panapa pada Sabtu (2/12) sekitar pukul 21.30 WIB
Air yang merendam rumah warga ada yang setengah meter sampai satu meter lebih. Sementara kondisi jalan utama dekat panapa atau dekat Pasar Lubuk Sikaping tidak bisa dilewati karena air cukup deras hingga Minggu (3/12) dini hari pukul 02.00 WIB.
Air Sungai Batang Panapa mulai naik sekitar pukul 20.30 WIB kerena dipicu hujan lebat sejak Sabtu (2/11) sore.
Berlahan-lahan air naik dan sampai ke badan jalan. Puncaknya sekitar pukul 21.30 WIB air meluap hingga ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.***3***