Padang Panjang (ANTARA) - Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Lembaga Adminitrasi Negara (LAN), Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, M.H, menyebutkan motivasi besar Pemko Padang Panjang dalam meningkatkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah untuk mendorong peningkatan daya saing sangat luar bias, hal itu disampaikannya pada Forum Inovasi Daerah yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Panjang Kamis (30/11) di Hall Lantai III Balai Kota.
"Ini keren sekali. Padang Panjang menjadi satu-satunya daerah di Sumbar yang meraih Top 45 KIPP 2023. Namun masih mengaku mengalami perlambatan, ini mindset yang positif, luar biasa," kata dia.
Menurut dia, sebelum menetapkan sebuah inovasi, pastikan sudah ada jawaban terhadap pertanyaan untuk apa dan siapa inovasi itu. Setiap inovasi harus jelas "sense of urgency" serta" value proposition" yang ingin dialokasikan kepada publik.
"Ada tren kelelahan dalam berinovasi. Ketika kita hampir sampai di titik jenuh, segeralah melompat ke arena baru agar muncul tantangan baru. Padang Panjang harus melompat lebih tinggi. Dalam pembangunan daerah, kita harus berani membuat target yang jauh lebih besar. Usahakan terus agar inovasi menjadi kebiasaan," sebut dia.
Pj. Wali Kota, Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si berharap forum ini tercipta motivasi dan semangat kembali dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Mari kita bangkit kembali. Padang Panjang walaupun kota kecil tetapi dalam beberapa forum kita bisa berdiri sejajar dengan kabupaten/ kota lain, baik di Sumbar maupun nasional. Ke depan melalui peningkatan pelayanan publik dan inovasi semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak," kata dia.
Menurut Sonny, perkembangan teknologi informasi yang cepat berubah, serta tingginya harapan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan publik, menuntut Pemkot untuk terus mengembangkan dan menciptakan berbagai inovasi.
"Kedua hal tersebut bisa diubah dengan inovasi. Inovasi harus kita lakukan agar pelayanan publik menjadi lebih mudah, simpel dan hemat," jelas dia.
Sementara itu Kepala Bappeda, Rusdianto, S.IP, MM menyebutkan, kegiatan ini dilatarbelakangi dengan kondisi dua tahun ke belakang yang mengalami perlambatan dalam perkembangan inovasi di Padang Panjang.
"Kita pernah meraih puncak di nasional, namun dua tahun belakangan agak terjadi perlambatan. Dengan forum ini kita mencoba memotivasi kembali agar semakin berinovasi. Pada 2024, 10 besar bisa kembali kita raih," harap dia.
Dia menambahkan, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatangan komitmen inovasi daerah serta pengumuman pemenang Anugerah Inovasi Daerah bagi Perangkat Daerah Terinovatif.
"Ini keren sekali. Padang Panjang menjadi satu-satunya daerah di Sumbar yang meraih Top 45 KIPP 2023. Namun masih mengaku mengalami perlambatan, ini mindset yang positif, luar biasa," kata dia.
Menurut dia, sebelum menetapkan sebuah inovasi, pastikan sudah ada jawaban terhadap pertanyaan untuk apa dan siapa inovasi itu. Setiap inovasi harus jelas "sense of urgency" serta" value proposition" yang ingin dialokasikan kepada publik.
"Ada tren kelelahan dalam berinovasi. Ketika kita hampir sampai di titik jenuh, segeralah melompat ke arena baru agar muncul tantangan baru. Padang Panjang harus melompat lebih tinggi. Dalam pembangunan daerah, kita harus berani membuat target yang jauh lebih besar. Usahakan terus agar inovasi menjadi kebiasaan," sebut dia.
Pj. Wali Kota, Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si berharap forum ini tercipta motivasi dan semangat kembali dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Mari kita bangkit kembali. Padang Panjang walaupun kota kecil tetapi dalam beberapa forum kita bisa berdiri sejajar dengan kabupaten/ kota lain, baik di Sumbar maupun nasional. Ke depan melalui peningkatan pelayanan publik dan inovasi semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak," kata dia.
Menurut Sonny, perkembangan teknologi informasi yang cepat berubah, serta tingginya harapan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan publik, menuntut Pemkot untuk terus mengembangkan dan menciptakan berbagai inovasi.
"Kedua hal tersebut bisa diubah dengan inovasi. Inovasi harus kita lakukan agar pelayanan publik menjadi lebih mudah, simpel dan hemat," jelas dia.
Sementara itu Kepala Bappeda, Rusdianto, S.IP, MM menyebutkan, kegiatan ini dilatarbelakangi dengan kondisi dua tahun ke belakang yang mengalami perlambatan dalam perkembangan inovasi di Padang Panjang.
"Kita pernah meraih puncak di nasional, namun dua tahun belakangan agak terjadi perlambatan. Dengan forum ini kita mencoba memotivasi kembali agar semakin berinovasi. Pada 2024, 10 besar bisa kembali kita raih," harap dia.
Dia menambahkan, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatangan komitmen inovasi daerah serta pengumuman pemenang Anugerah Inovasi Daerah bagi Perangkat Daerah Terinovatif.