Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat meningkatkan pengelolaan pelayanan kesehatan terhadap penderita hipertensi dengan perlu adanya peningkatan pengetahuan dan kapasitas sumber daya manusia yang profesional dalam pengendalian penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Dinas Kesehatan Kota Solok, dr Hiddayaturrahmi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan ialah melaksanakan bimbingan teknis tatalaksana hipertensi bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular.
Bimtek tersebut diikuti oleh 38 orang peserta yang terdiri atas dokter umum, pemegang program hipertensi Puskesmas, petugas pustu dan Poskeskel yang ada di Kota Solok.
Hiddayaturrahmi mengatakan bahwa hipertensi merupakan penyakit tidak menular pada sistem kardiovaskular yang banyak terjadi dan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.
“Seringkali penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit tersebut," ujar dia.
Hipertensi apabila tidak dikontrol dengan baik maka akan berakibat komplikasi penyakit bahkan kematian. Untuk itu peserta bimtek diharapkan mengikuti kegiatan ini dengan baik agar setiap penderita hipertensi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebagai upaya pencegahan sekunder.
Sasaran dalam pelayanan kesehatan yang sesuai standar adalah penderita hipertensi usia lebih kurang 15 tahun. Pendataan dan skrining adalah kegiatan yang dilakukan oleh FKTP dalam pengendalian penyakit hipertensi sebelum dilakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi.
Kegiatan ini mendatangkan Narasumber Ahli dari Ketua PDUI cabang Sumatera Barat, dr Syafruddin.
Syafruddin mengatakan bahwa hanya tiga dari 10 penderita Hipertensi dan DM yang terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi. Dari tiga penderita tersebut hanya satu orang yang berobat rutin.
“Karakteristik PTM tidak melalui rantai penularan tertentu, masa inkubasi PTM juga panjang, kesulitan mendiagnosis, dan berlangsungnya penyakit berlarut-larut, serta penanggulangan biaya PTM juga tinggi,” ujar Syafruddin.
Tujuan dari bimtek ini agar peserta tahu permasalahan dan penanganan terpadu PTM terutama penyakit Hipertensi. Dan juga tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan Kesehatan bagi penderita Hipertensi.
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Dinas Kesehatan Kota Solok, dr Hiddayaturrahmi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan ialah melaksanakan bimbingan teknis tatalaksana hipertensi bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular.
Bimtek tersebut diikuti oleh 38 orang peserta yang terdiri atas dokter umum, pemegang program hipertensi Puskesmas, petugas pustu dan Poskeskel yang ada di Kota Solok.
Hiddayaturrahmi mengatakan bahwa hipertensi merupakan penyakit tidak menular pada sistem kardiovaskular yang banyak terjadi dan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.
“Seringkali penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit tersebut," ujar dia.
Hipertensi apabila tidak dikontrol dengan baik maka akan berakibat komplikasi penyakit bahkan kematian. Untuk itu peserta bimtek diharapkan mengikuti kegiatan ini dengan baik agar setiap penderita hipertensi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebagai upaya pencegahan sekunder.
Sasaran dalam pelayanan kesehatan yang sesuai standar adalah penderita hipertensi usia lebih kurang 15 tahun. Pendataan dan skrining adalah kegiatan yang dilakukan oleh FKTP dalam pengendalian penyakit hipertensi sebelum dilakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi.
Kegiatan ini mendatangkan Narasumber Ahli dari Ketua PDUI cabang Sumatera Barat, dr Syafruddin.
Syafruddin mengatakan bahwa hanya tiga dari 10 penderita Hipertensi dan DM yang terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi. Dari tiga penderita tersebut hanya satu orang yang berobat rutin.
“Karakteristik PTM tidak melalui rantai penularan tertentu, masa inkubasi PTM juga panjang, kesulitan mendiagnosis, dan berlangsungnya penyakit berlarut-larut, serta penanggulangan biaya PTM juga tinggi,” ujar Syafruddin.
Tujuan dari bimtek ini agar peserta tahu permasalahan dan penanganan terpadu PTM terutama penyakit Hipertensi. Dan juga tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan Kesehatan bagi penderita Hipertensi.