Lubuk Sikaping (ANTARA) - Warga terdampak banjir bandang di Nagari Durian Tinggi Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat mulai membersihkan rumah mereka dari genangan air dan tanah lumpur yang dibawa luapan air Sungai Batang Paninggalan Selasa (17/10) pagi.
"Hari ini kita mulai membersihkan rumah dari genangan air dan lumpur," kata salah seorang korban banjir Afrizal di Lubuk Sikaping, Selasa.
Ia mengatakan, akibat banjir bandang itu menyebabkan air menggenangi rumahnya sekitar 50-60 centimeter dan membasahi sejumlah perabotan rumah tangga.
"Mudah-mudahan banjir susulan tidak terjadi lagi. Sudah tiga kali sejak Sabtu sampai Senin kemarin air meluap," ujarnya.
Pembersihan rumah warga korban banjir selain dilakukan oleh pemilik rumah juga dibantu sejumlah relawan dan dari jajaran Pemkab Pasaman.
Selain genangan lumpur juga terlihat potongan-potongan kayu bekas penebangan berserakan di tepi sungai dan tepi jalan.
Dari data sementara BPBD Pasaman ada sekitar 103 kepala keluarga atau 237 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10) sampai Senin (16/10).
Banjir bandang itu terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 kepala keluarga atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 kepala keluarga atau 89 jiwa dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 kepala keluarga atau 77 jiwa.
"Kita telah berupaya melakukan langkah-langkah membantu korban banjir bandang," kata Sekretaris Daerah Pasaman Mara Ondak.
Diantara upaya yang dilakukan adalah mengevakuasi warga ke tempat yang aman, mendirikan posko pengungsi dan pembersihan material banjir.
Ia mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena cuaca saat ini masih ekstrem dan hujan bisa datang secara tiba-tiba.
Banjir bandang di pusat ibu kota Kabupaten Pasaman itu sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10 ) hingga Senin (17/10) karena dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai meluap
Saat ini warga sebagian masih ada yang mengungsi ke tempat yang aman dan ada sebagian bertahan di rumah masing-masing. ***3***
"Hari ini kita mulai membersihkan rumah dari genangan air dan lumpur," kata salah seorang korban banjir Afrizal di Lubuk Sikaping, Selasa.
Ia mengatakan, akibat banjir bandang itu menyebabkan air menggenangi rumahnya sekitar 50-60 centimeter dan membasahi sejumlah perabotan rumah tangga.
"Mudah-mudahan banjir susulan tidak terjadi lagi. Sudah tiga kali sejak Sabtu sampai Senin kemarin air meluap," ujarnya.
Pembersihan rumah warga korban banjir selain dilakukan oleh pemilik rumah juga dibantu sejumlah relawan dan dari jajaran Pemkab Pasaman.
Selain genangan lumpur juga terlihat potongan-potongan kayu bekas penebangan berserakan di tepi sungai dan tepi jalan.
Dari data sementara BPBD Pasaman ada sekitar 103 kepala keluarga atau 237 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10) sampai Senin (16/10).
Banjir bandang itu terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 kepala keluarga atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 kepala keluarga atau 89 jiwa dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 kepala keluarga atau 77 jiwa.
"Kita telah berupaya melakukan langkah-langkah membantu korban banjir bandang," kata Sekretaris Daerah Pasaman Mara Ondak.
Diantara upaya yang dilakukan adalah mengevakuasi warga ke tempat yang aman, mendirikan posko pengungsi dan pembersihan material banjir.
Ia mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena cuaca saat ini masih ekstrem dan hujan bisa datang secara tiba-tiba.
Banjir bandang di pusat ibu kota Kabupaten Pasaman itu sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10 ) hingga Senin (17/10) karena dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai meluap
Saat ini warga sebagian masih ada yang mengungsi ke tempat yang aman dan ada sebagian bertahan di rumah masing-masing. ***3***