Pariaman (ANTARA) -
Wali Kota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat Genius Umar mengatakan kedatangan eks kapal perang KRI Teluk Bone 511 untuk dijadikan museum bahari dapat memperkuat daerah itu sebagai kota maritim dan sejarah sebagai pangkalan besar Angkatan Laut RI.
"Dengan kedatangan eks KRI Teluk Bone 511 di Kota Pariaman ini maka menegaskan bahwa Pariaman adalah kota maritim yang ada di Indonesia," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan kapal perang bekas tersebut akan dijadikan museum bahari guna mengedukasi generasi muda dan menurutnya hal tersebut pertama di Indonesia.
Museum tersebut dibuat karena Pariaman memiliki sejarah sebagai Markas Besar Angkatan Laut RI pada 1946.
Sehingga, lanjutnya dengan adanya Monumen Angkatan Laut yang telah dibangun di Pantai Gandoriah serta kehadiran kapal perang bekas untuk dijadikan museum maka dapat memperkuat sejarah.
"Ini dapat sebagai wisata sejarah dan harus dilestarikan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya,” katanya.
Ia menyampaikan museum tersebut tidak saja sebagai sarana edukasi namun juga destinasi wisata yang dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Genius mengungkapkan sebelumnya Kementerian Pertahanan RI akan menghibahkan KRI Teluk Ratai untuk Pariaman namun kapal perang bekas tersebut tenggelam dalam proses hibah.
Akhirnya, lanjutnya Pariaman mendapatkan kapal perang bekas pengganti yaitu KRI Teluk Bone yang sejarahnya tidak kalah dengan KRI Teluk Ratai.
Sebelumnya, KRI Teluk Bone 511 tiba di Kota Pariaman, Sumatera Barat pada Kamis pagi yang rencananya bekas kapal perang tersebut akan digunakan untuk mendukung sektor pariwisata di daerah itu dengan menjadikannya museum.
"Kapal sampai pukul 06.00 WIB tadi dan sekarang dalam proses penarikan ke daratan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi di Pariaman.
Ia mengatakan saat ini jarak antara kapal dengan bibir pantai tinggal sekitar 100 meter sehingga kondisinya sudah kandas di karang yang ada di perairan lokasi rencana kapal itu di letakkan.