Bukittinggi (ANTARA) - Kapolresta Bukittinggi, Sumatra Barat menggelar pertemuan bersama Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sumbar dalam upaya memberikan pemahaman dan perspektif baru kepada praja dalam menghadapi masalah.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan perspektif baru kepada para praja mengenai berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam menyikapi sebuah permasalahan," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, Jumat.
Dalam kegiatan yang berlangsung di gedung Bhinneka Nara Eka Bhakti Kampus IPDN Sumbar di Baso itu Kombes Pol. Yessi Kurniati menjelaskan bahwa para Praja IPDN Kampus Sumbar merupakan calon-calon pemimpin masa depan yang akan bertanggung jawab dalam memimpin masyarakat.
"Oleh karena itu, mereka perlu memiliki pemahaman yang komprehensif dalam menyikapi berbagai permasalahan yang mungkin muncul di tengah-tengah masyarakat," katanya
Yessi Kurniati memberikan contoh konkret terkait permasalahan yang sebelumnya terjadi antara oknum sopir angkutan desa dengan praja yang menggunakan angkutan online.
Kapolresta Bukittinggi secara gamblang memaparkan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi harus dianalisis dari berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi dan budaya.
"Dalam mengatasi masalah, penting bagi para Praja untuk dapat melihat seluruh konteks permasalahan dan tidak hanya terfokus pada satu aspek saja," katanya.
Kapolresta menegaskan bahwa Polresta Bukittinggi telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Agam dan Pihak Pengelola Angkutan.
"Kami duduk bersama mengakomodir setiap masukan baik itu dari pengelola angkutan desa maupun kebutuhan dari para praja," katanya.
Menurutnya, terkait hal tersebut saat ini permasalahan tersebut telah serahkan kepada Dinas Perhubungan.
"Jika hal tersebut terjadi kembali tentunya kami dari Polresta Bukittinggi akan mengambil tindakan hukum jika hal tersebut telah mengarah ke ranah Pidana," katanya.
Para Praja IPDN Kampus Sumbar hadir dalam kegiatan temu ramah tersebut dengan antusias dan mengajukan berbagai pertanyaan terkait permasalahan masyarakat yang mereka temui di lapangan.
Kapolresta Bukittinggi dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan saran serta solusi yang relevan dan berdaya guna.
Yessi Kurniati berharap bahwa diskusi tersebut dapat memberikan wawasan baru dan memperkuat kemampuan analisis para Praja dalam menyikapi permasalahan masyarakat.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para Praja IPDN Kampus Sumbar dapat mengimplementasikan pemahaman dan perspektif yang didapatkan saat mereka terjun langsung ke masyarakat sebagai pemimpin, semoga kegiatan semacam ini dapat diikuti oleh instansi lainnya demi peningkatan kualitas kepemimpinan dan pelayanan publik di Indonesia," pungkas Kapolresta.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan perspektif baru kepada para praja mengenai berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam menyikapi sebuah permasalahan," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, Jumat.
Dalam kegiatan yang berlangsung di gedung Bhinneka Nara Eka Bhakti Kampus IPDN Sumbar di Baso itu Kombes Pol. Yessi Kurniati menjelaskan bahwa para Praja IPDN Kampus Sumbar merupakan calon-calon pemimpin masa depan yang akan bertanggung jawab dalam memimpin masyarakat.
"Oleh karena itu, mereka perlu memiliki pemahaman yang komprehensif dalam menyikapi berbagai permasalahan yang mungkin muncul di tengah-tengah masyarakat," katanya
Yessi Kurniati memberikan contoh konkret terkait permasalahan yang sebelumnya terjadi antara oknum sopir angkutan desa dengan praja yang menggunakan angkutan online.
Kapolresta Bukittinggi secara gamblang memaparkan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi harus dianalisis dari berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi dan budaya.
"Dalam mengatasi masalah, penting bagi para Praja untuk dapat melihat seluruh konteks permasalahan dan tidak hanya terfokus pada satu aspek saja," katanya.
Kapolresta menegaskan bahwa Polresta Bukittinggi telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Agam dan Pihak Pengelola Angkutan.
"Kami duduk bersama mengakomodir setiap masukan baik itu dari pengelola angkutan desa maupun kebutuhan dari para praja," katanya.
Menurutnya, terkait hal tersebut saat ini permasalahan tersebut telah serahkan kepada Dinas Perhubungan.
"Jika hal tersebut terjadi kembali tentunya kami dari Polresta Bukittinggi akan mengambil tindakan hukum jika hal tersebut telah mengarah ke ranah Pidana," katanya.
Para Praja IPDN Kampus Sumbar hadir dalam kegiatan temu ramah tersebut dengan antusias dan mengajukan berbagai pertanyaan terkait permasalahan masyarakat yang mereka temui di lapangan.
Kapolresta Bukittinggi dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan saran serta solusi yang relevan dan berdaya guna.
Yessi Kurniati berharap bahwa diskusi tersebut dapat memberikan wawasan baru dan memperkuat kemampuan analisis para Praja dalam menyikapi permasalahan masyarakat.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para Praja IPDN Kampus Sumbar dapat mengimplementasikan pemahaman dan perspektif yang didapatkan saat mereka terjun langsung ke masyarakat sebagai pemimpin, semoga kegiatan semacam ini dapat diikuti oleh instansi lainnya demi peningkatan kualitas kepemimpinan dan pelayanan publik di Indonesia," pungkas Kapolresta.