Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat (Sumbar), melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 di daerah itu.
“Insya Allah tahun 2024 nanti stunting di Kabupaten Solok sudah mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen,“ kata Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Solok, Selasa.
Emiko mengatakan berdasarkan bulan timbangan yang dilakukan pada tahun 2022 kasus stunting mencapai angka 24,2 persen dan itu sudah turun secara signifikan dari tahun 2021 sebesar 42 persen.
Menurutnya, pencegahan stunting saat ini telah menjadi tugas bersama seluruh pemangku kepentingan karena menjadi persoalan serius secara nasional. Untuk itu, mesti dilakukan beragam cara sebagai upaya menekan angka stunting di Solok.
Salah satu upaya yang dilakukan TP PKK Kabupaten Solok, kata dia, ialah menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak berusia di bawah dua tahun (baduta). Bantuan yang disalurkan berupa susu ibu hamil dan menyusui, kacang hijau, serta beberapa kilogram telur ayam.
"Penyerahan bantuan PMT ini sebagai upaya penanganan kasus stunting di Nagari Bukit Kanduang, Kecamatan X Koto Diatas," ujar Emiko.
Ia berharap dengan adanya pemberian bantuan makanan tambahan tersebut, angka stunting di Kabupaten Solok terus menurun dan pada tahun 2024 angka stunting di daerah itu sudah berada di bawah angka 10 persen.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat dan memberikan perkembangan yang baik kepada anak berisiko stunting," ucapnya.
“Insya Allah tahun 2024 nanti stunting di Kabupaten Solok sudah mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen,“ kata Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Solok, Selasa.
Emiko mengatakan berdasarkan bulan timbangan yang dilakukan pada tahun 2022 kasus stunting mencapai angka 24,2 persen dan itu sudah turun secara signifikan dari tahun 2021 sebesar 42 persen.
Menurutnya, pencegahan stunting saat ini telah menjadi tugas bersama seluruh pemangku kepentingan karena menjadi persoalan serius secara nasional. Untuk itu, mesti dilakukan beragam cara sebagai upaya menekan angka stunting di Solok.
Salah satu upaya yang dilakukan TP PKK Kabupaten Solok, kata dia, ialah menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak berusia di bawah dua tahun (baduta). Bantuan yang disalurkan berupa susu ibu hamil dan menyusui, kacang hijau, serta beberapa kilogram telur ayam.
"Penyerahan bantuan PMT ini sebagai upaya penanganan kasus stunting di Nagari Bukit Kanduang, Kecamatan X Koto Diatas," ujar Emiko.
Ia berharap dengan adanya pemberian bantuan makanan tambahan tersebut, angka stunting di Kabupaten Solok terus menurun dan pada tahun 2024 angka stunting di daerah itu sudah berada di bawah angka 10 persen.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat dan memberikan perkembangan yang baik kepada anak berisiko stunting," ucapnya.