Sa (ANTARA) -
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sampai dengan September 2023 ini telah berhasil mengumpulkan zakat senilai total Rp5,3 miliar.
Ketua BAZNAS Kota Sawahlunto Edrizon Effendi di Sawahlunto, Jum’at menyampaikan total pengumpulan sampai September 2023 ini sudah hampir mencapai total pengumpulan pada 2022 lalu yang terkumpul senilai Rp5,5 miliar.
“Di Provinsi Sumbar, tercatat BAZNAS yang paling tinggi persentase pengumpulan dan penyalurannya adalah BAZNas Sawahlunto,” kata dia.
Ia menyebut capaian pengumpulan tersebut setidaknya didorong dua faktor, yakni dengan pembayaran zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) kemudian semakin bertambahnya instansi dan perusahaan-perusahaan yang kini menyalurkan zakat karyawannya melalui BAZNAS.
“Kalau untuk penyaluran zakat, sampai September 2023 ini BAZNAS Sawahlunto telah menyalurkan total senilai Rp5,6 miliar. Artinya yang penyaluran lebih besar dari pada pengumpulan,” kata dia.
Edrizon menjelaskan, jumlah penyaluran lebih besar daripada pengumpulan tersebut disebabkan karena untuk penyaluran Tahun 2023 ini jumlahnya ditambah dengan sisa pengumpulan Tahun 2022 yang belum selesai disalurkan.
“Ini komitmen BAZNAS menjaga amanah, jadi kalau ada sisa dari tahun sebelumnya maka itu pasti kita salurkan ke tahun berikutnya. Kita pastikan semua zakat yang terkumpul disalurkan pada mustahiq sesuai ketentuan syariat Islam,” katanya.
Sementara, untuk penyaluran zakat tahap III Tahun 2023 yang telah diserahkan pada mustahiq pada Kamis 14 September 2023 di Masjid Agung Sawahlunto yakni senilai total Rp682.150.000,-.
“Jumlah mustahiq yang memperoleh penyaluran zakat tahap III Tahun 2023 ini adalah sebanyak total 1.016 orang. Dengan kategori mustahiq sebanyak enam jenis, yaitu ; lanjut usia/jompo, pemberdayaan ekonomi (modal usaha), biaya pendidikan, biaya pengobatan, bedah rumah dan pemasangan/instalasi listrik untuk rumah keluarga fakir miskin,” ujarnya merinci.
Selain menyalurkan untuk kategori tersebut, BAZNAS Sawahlunto kini juga menyalurkan zakat untuk program inovasi seperti membayarkan premi BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga keagamaan dan pekerja ojek, serta membantu mustahiq yang terjebak hutang dengan rentenir.
“Sekarang BAZNAS juga meningkatkan kualitas manajemen penyaluran yakni dengan memperkuat proses verifikasi calon mustahiq dengan verifikasi faktual. Jadi tidak hanya verifikasi administrasi namun sampai ke tahap peninjauan lapangan,” katanya.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengapresiasi dan berterimakasih atas kinerja BAZNAS tersebut, yang dinilai sangat berperan membantu pemerintah dalam memperhatikan dan meringankan kebutuhan masyarakat yang termasuk dalam kriteria sebagai mustahiq.
“Setiap tahunnya sekian miliar zakat disalurkan BAZNAS, tentu ini sangat berdampak besar membantu masyarakat. Ini juga sangat selaras dan mendukung misi Pemko Sawahlunto untuk pelayanan pada masyarakat,” kata dia.