Padang (ANTARA) - Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakulktas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Pelangi mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Lumindai, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Sumatera Barat, fokusnya peningkatan kemampuan literasi dan atau kewirausahaan.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Elsa Rahmayanti, M.Pd memaparkan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk sinergitas akademisi dengan masyarakat.
Tujuannya meningkatkan wawasan dan kemampuan literasi dan enterpreneruship masyarakat desa khususnya bagi generasi muda.
Melalui Pelatihan menulis kreatif dan pembuatan sablon bagi anak-anak di Taman Baca Desa Lumindai Kota Sawahlunto pada 6 Agustus 2023, hendaknya dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Lebih lanjut dosen muda yang merupakan anak asli Kota Arang ini menyatakan harapan melalui Pelatihan menulis kreatif ini dapat memfasilitasi bakat anak Desa Lumindai untuk menjadi penulis-penulis handal.
“Selain itu dengan memberikan keterampilan sablon bagi generasi muda, akan menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi anak Desa Lumindai sehingga ke depannya akan merintis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Lumindai,”jelas Elsa.
Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 WIB bertempat di TBM Pelangi dan dihadiri oleh 35 orang peserta, yang berasal dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Desa Lumindai.
Kegitan ini juga melibatkan 5 orang mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi pendidikan.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan oleh founder TBM Pelangi Zulhijani menyatakan bahwa Kondisi demografi Desa Lumindai dengan kontur perbukitan, dan jarak ± 13,2 km dari pusat Kota Sawahlunto, membuat desa Lumindai masih terbatas pada akses literasi dan pendidikan modern.
Sejak TBM Pelangi didirikan pada tahun 2007, taman baca ini telah menjalin kerjasama dengan pemerintah dan juga pihak akademisi untuk mengembangkan potensi generasi muda di Desa Lumindai.
Lebih lanjut Zuhijani menceritakan TBM Pelangi pernah mengadakan lomba menulis surat cinta untuk Ibu. Berdasarkan evaluasi hasil lomba menulis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa anak-anak di desa Lumindai perlu ditingkatkan kemampuan menulisnya agar memiliki keterampilan menulis yang lebih baik.
“Anak-anak desa Lumindai memiliki potensi dan kemauan belajar yang baik namun memiliki keterbatasan sarana dan wadah yang memfasilitasi untuk pengembangan minat dan bakat mereka. Melalui pelatihan menulis ini akan meningkatkan wawasan dan keterampilan anak-anak dalam bidang Literasi” tambah Zulhijani.
Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakulktas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Desa Lumindai, Kota Sawahlunto sedang beri literasi. (ANTARA/HO-Tim PM)
Selain pelatihan menulis, peserta juga diberikan wawasan kewirausahaan dan melakukan praktek sablon bersama nara sumber Lambang Wicaksono yang merupakan wirausahawan muda yang berhasil mendirikan perusahaan konveksi ternama di Kota Sawahlunto.
Di akhir kegiatan, peserta mengisi angket dan lembar evaluasi pelatihan dan dilanjutkan dengan pemberian reward bagi peserta terbaik setiap penjelasan materi dan praktek yang telah dilaksanakan.Acara ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi bersama.*
Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakulktas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Desa Lumindai, Kota Sawahlunto sedang beri literasi. (ANTARA/HO-Tim PM)
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Elsa Rahmayanti, M.Pd memaparkan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk sinergitas akademisi dengan masyarakat.
Tujuannya meningkatkan wawasan dan kemampuan literasi dan enterpreneruship masyarakat desa khususnya bagi generasi muda.
Melalui Pelatihan menulis kreatif dan pembuatan sablon bagi anak-anak di Taman Baca Desa Lumindai Kota Sawahlunto pada 6 Agustus 2023, hendaknya dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Lebih lanjut dosen muda yang merupakan anak asli Kota Arang ini menyatakan harapan melalui Pelatihan menulis kreatif ini dapat memfasilitasi bakat anak Desa Lumindai untuk menjadi penulis-penulis handal.
“Selain itu dengan memberikan keterampilan sablon bagi generasi muda, akan menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi anak Desa Lumindai sehingga ke depannya akan merintis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Lumindai,”jelas Elsa.
Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 WIB bertempat di TBM Pelangi dan dihadiri oleh 35 orang peserta, yang berasal dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Desa Lumindai.
Kegitan ini juga melibatkan 5 orang mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi pendidikan.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan oleh founder TBM Pelangi Zulhijani menyatakan bahwa Kondisi demografi Desa Lumindai dengan kontur perbukitan, dan jarak ± 13,2 km dari pusat Kota Sawahlunto, membuat desa Lumindai masih terbatas pada akses literasi dan pendidikan modern.
Sejak TBM Pelangi didirikan pada tahun 2007, taman baca ini telah menjalin kerjasama dengan pemerintah dan juga pihak akademisi untuk mengembangkan potensi generasi muda di Desa Lumindai.
Lebih lanjut Zuhijani menceritakan TBM Pelangi pernah mengadakan lomba menulis surat cinta untuk Ibu. Berdasarkan evaluasi hasil lomba menulis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa anak-anak di desa Lumindai perlu ditingkatkan kemampuan menulisnya agar memiliki keterampilan menulis yang lebih baik.
“Anak-anak desa Lumindai memiliki potensi dan kemauan belajar yang baik namun memiliki keterbatasan sarana dan wadah yang memfasilitasi untuk pengembangan minat dan bakat mereka. Melalui pelatihan menulis ini akan meningkatkan wawasan dan keterampilan anak-anak dalam bidang Literasi” tambah Zulhijani.
Selain pelatihan menulis, peserta juga diberikan wawasan kewirausahaan dan melakukan praktek sablon bersama nara sumber Lambang Wicaksono yang merupakan wirausahawan muda yang berhasil mendirikan perusahaan konveksi ternama di Kota Sawahlunto.
Di akhir kegiatan, peserta mengisi angket dan lembar evaluasi pelatihan dan dilanjutkan dengan pemberian reward bagi peserta terbaik setiap penjelasan materi dan praktek yang telah dilaksanakan.Acara ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi bersama.*