Padang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Sumatera Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu pada semester I tahun 2023 mencapai lima juta orang.
"Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar hingga Juni 2023 mencapai 23.070 orang sementara untuk wisatawan Nusantara mencapai 5.020.000 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda di Padang, Jumat.
Ia mengatakan untuk wisatawan asing yang berkunjung masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia dengan telah kembali dibukanya penerbangan langsung Padang-Kuala Lumpur.
"Ketika pandemi COVID-19 mulai mereda pada 2022, penerbangan langsung Padang-Kuala Lumpur masih belum dibuka. Wisatawan dari negeri jiran itu harus ke Jakarta dahulu, baru terbang lagi ke Padang. Efeknya jumlah kunjungan dari Malaysia menurun signifikan. Ini menunjukkan penerbangan langsung menjadi penting untuk pariwisata," katanya.
Luhur menyebut berdasarkan angka kunjungan hingga Juni 2023, terlihat ada tren peningkatan. Jika dibandingkan dengan target kunjungan pada tahun ini sebanyak 8,2 juta orang maka capaiannya sudah lebih dari 50 persen.
"Melihat perkembangan ini, kami optimistis hingga akhir tahun bisa tercapai lebih dari 10 juta kunjungan," katanya.
Ia mengatakan membaiknya jumlah kunjungan wisatawan itu juga membawa efek positif terhadap sektor lain. Penerbangan ke Padang setiap hari mencapai 28 penerbangan atau 56 penerbangan datang dan pergi.
"Tingkat hunian hotel juga membaik dengan angka rata-rata 43 persen," katanya.
Luhur menyebut dukungan dari kabupaten dan kota terutama dalam penyelenggaraan berbagai agenda di daerah menjadi keunggulan pada 2023.
Hal itu tidak lepas dari Program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 yang tengah digelar untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar hingga Juni 2023 mencapai 23.070 orang sementara untuk wisatawan Nusantara mencapai 5.020.000 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda di Padang, Jumat.
Ia mengatakan untuk wisatawan asing yang berkunjung masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia dengan telah kembali dibukanya penerbangan langsung Padang-Kuala Lumpur.
"Ketika pandemi COVID-19 mulai mereda pada 2022, penerbangan langsung Padang-Kuala Lumpur masih belum dibuka. Wisatawan dari negeri jiran itu harus ke Jakarta dahulu, baru terbang lagi ke Padang. Efeknya jumlah kunjungan dari Malaysia menurun signifikan. Ini menunjukkan penerbangan langsung menjadi penting untuk pariwisata," katanya.
Luhur menyebut berdasarkan angka kunjungan hingga Juni 2023, terlihat ada tren peningkatan. Jika dibandingkan dengan target kunjungan pada tahun ini sebanyak 8,2 juta orang maka capaiannya sudah lebih dari 50 persen.
"Melihat perkembangan ini, kami optimistis hingga akhir tahun bisa tercapai lebih dari 10 juta kunjungan," katanya.
Ia mengatakan membaiknya jumlah kunjungan wisatawan itu juga membawa efek positif terhadap sektor lain. Penerbangan ke Padang setiap hari mencapai 28 penerbangan atau 56 penerbangan datang dan pergi.
"Tingkat hunian hotel juga membaik dengan angka rata-rata 43 persen," katanya.
Luhur menyebut dukungan dari kabupaten dan kota terutama dalam penyelenggaraan berbagai agenda di daerah menjadi keunggulan pada 2023.
Hal itu tidak lepas dari Program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 yang tengah digelar untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.