Padang (ANTARA) - Tim gabungan dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bersama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Padang menurunkan tim untuk membantu mengobati pengunjuk rasa asal Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terkait dengan konflik agraria.
"Malam ini (1/8) kami mendapat informasi bahwa pengunjuk rasa di Masjid Raya Sumbar sudah mulai menderita demam, batuk, dan mencret," kata Koordinator Lapangan Tim gabungan BSMI dan IDI Padang dokter Fitria Heny di Padang, Rabu.
Pada hari pertama aksi kemanusiaan tersebut, tim memprioritaskan memeriksa dan mengobati anak-anak serta orang tua yang perlu segera mendapatkan pengobatan. Selain pengobatan umum, dr Heny juga memberikan terapi pengobatan dengan metode akupunktur.
"Kami langsung turun ke lapangan setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan koordinator lapangan pengunjuk rasa," kata Heny yang juga Sekretaris IDI Kota Padang tersebut.
Dia menjelaskan pengobatan tersebut tahap awal asesmen, dengan prioritas untuk pasien yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin.
"Asesmen singkat kami menyimpulkan bahwa kondisi anak-anak dan orang tua sudah rentan," ucapnya.
Bahkan, banyak yang sudah menderita infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
Jika pengunjuk rasa masih bertahan di Masjid Raya, BSMI dan IDI Kota Padang berencana membuat posko kesehatan.
Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat berdemonstrasi sejak dua hari terakhir. Para pengunjuk rasa memilih bertahan di Kota Padang untuk bertemu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.
Salah satu tuntutan masyarakat tersebut, terkait dengan penyelesaian konflik agraria atau konflik pertanahan di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Bremas, Kabupaten Pasaman Barat.
"Malam ini (1/8) kami mendapat informasi bahwa pengunjuk rasa di Masjid Raya Sumbar sudah mulai menderita demam, batuk, dan mencret," kata Koordinator Lapangan Tim gabungan BSMI dan IDI Padang dokter Fitria Heny di Padang, Rabu.
Pada hari pertama aksi kemanusiaan tersebut, tim memprioritaskan memeriksa dan mengobati anak-anak serta orang tua yang perlu segera mendapatkan pengobatan. Selain pengobatan umum, dr Heny juga memberikan terapi pengobatan dengan metode akupunktur.
"Kami langsung turun ke lapangan setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan koordinator lapangan pengunjuk rasa," kata Heny yang juga Sekretaris IDI Kota Padang tersebut.
Dia menjelaskan pengobatan tersebut tahap awal asesmen, dengan prioritas untuk pasien yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin.
"Asesmen singkat kami menyimpulkan bahwa kondisi anak-anak dan orang tua sudah rentan," ucapnya.
Bahkan, banyak yang sudah menderita infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
Jika pengunjuk rasa masih bertahan di Masjid Raya, BSMI dan IDI Kota Padang berencana membuat posko kesehatan.
Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat berdemonstrasi sejak dua hari terakhir. Para pengunjuk rasa memilih bertahan di Kota Padang untuk bertemu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.
Salah satu tuntutan masyarakat tersebut, terkait dengan penyelesaian konflik agraria atau konflik pertanahan di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Bremas, Kabupaten Pasaman Barat.