Lubukbasung (ANTARA) - Pendistribusian air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan Kabupaten Agam, Sumatera Barat terganggu di Kecamatan Baso, dampak dari listrik sering padam di daerah itu semenjak awal Juli 2023.
Direktur PDAM Tirta Antokan Agam Hendri Chaidir di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan setiap hari listrik padam di lokasi sumber air sekitar tiga sampai empat kali, sehingga tiga unit mesin pompa air tidak bisa memproduksi.
"Ketiga unit mesin pompa air tersebut saling terkoneksi. Apabila lampu mati di satu unit mesin pompa air, maka tidak bisa mengalir ke mesin kedua dan ketiga," katanya.
Ia mengatakan, akibat kondisi itu maka pendistribusian air ke 813 pelanggan di Unit Kecamatan Baso terganggu, karena persediaan air di bak penampung tidak terisi.
Ke 813 pelangan Unit Baso tersebut tersebar di Tabek Panjang, Sungai Janiah Nundang, Sungai Baringin, Biaro, Surau Labuan dan lainnya.
"Dengan kondisi itu, saya meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan tersebut dan berusaha gangguan tersebut bisa diselesaikan," katanya.
Ia menambahkan, PDAM Tirta Antokan Agam mengoperasikan mesin pompa air sampai malam untuk mengantisipasi gangguan tersebut,
Biasanya, mesin pompa air beroperasi dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB dan sekarang ditambah sampai pukul 24.00 WIB.
Selain itu, mengatur pendistribusian air ke para pelanggan, agar 813 pelanggan bisa menikmati air dari PDAM Tirta Antokan.
"Ada sebagian daerah pendistribusian air ke pelanggan pada pagi, siang dan malam," katanya.
Kedepan, tambahnya, PDAM Tirta Antokan menyiapkan mesin pompa air cadangan untuk antisipasi ada pompa yang rusak.
Pemerintah sedang menyiapkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional antara Agam dengan Bukittinggi. Ini merupakan program pemerintah pusat dan PDAM telah mengirimkan datanya.
"Apabila ini terwujud, maka bisa melayani beberapa kecamatan dan mesin pompa air itu dikurangi jam operasinya," katanya.
Direktur PDAM Tirta Antokan Agam Hendri Chaidir di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan setiap hari listrik padam di lokasi sumber air sekitar tiga sampai empat kali, sehingga tiga unit mesin pompa air tidak bisa memproduksi.
"Ketiga unit mesin pompa air tersebut saling terkoneksi. Apabila lampu mati di satu unit mesin pompa air, maka tidak bisa mengalir ke mesin kedua dan ketiga," katanya.
Ia mengatakan, akibat kondisi itu maka pendistribusian air ke 813 pelanggan di Unit Kecamatan Baso terganggu, karena persediaan air di bak penampung tidak terisi.
Ke 813 pelangan Unit Baso tersebut tersebar di Tabek Panjang, Sungai Janiah Nundang, Sungai Baringin, Biaro, Surau Labuan dan lainnya.
"Dengan kondisi itu, saya meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan tersebut dan berusaha gangguan tersebut bisa diselesaikan," katanya.
Ia menambahkan, PDAM Tirta Antokan Agam mengoperasikan mesin pompa air sampai malam untuk mengantisipasi gangguan tersebut,
Biasanya, mesin pompa air beroperasi dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB dan sekarang ditambah sampai pukul 24.00 WIB.
Selain itu, mengatur pendistribusian air ke para pelanggan, agar 813 pelanggan bisa menikmati air dari PDAM Tirta Antokan.
"Ada sebagian daerah pendistribusian air ke pelanggan pada pagi, siang dan malam," katanya.
Kedepan, tambahnya, PDAM Tirta Antokan menyiapkan mesin pompa air cadangan untuk antisipasi ada pompa yang rusak.
Pemerintah sedang menyiapkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional antara Agam dengan Bukittinggi. Ini merupakan program pemerintah pusat dan PDAM telah mengirimkan datanya.
"Apabila ini terwujud, maka bisa melayani beberapa kecamatan dan mesin pompa air itu dikurangi jam operasinya," katanya.