Lubukbasung (ANTARA) - Satu individu bunga rafflesia jenis Arnoldii mekar sempurna pada hari ketiga di kawasan Cagar Alam Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Resort Maninjau BKSDA Sumatera Barat Rusdiyan P. Ritonga di Lubukbasung, Jumat, mengatakan bunga rafflesia yang memiliki diameter 64 centimeter mekar semenjak Rabu (14/6) dan beberapa hari kedepan bakal memasuki fase layur atau membusuk.
"Bunga rafflesia pertama kali mekar ditemukan oleh Pegiat Wisata Palupuh atas nama Joni Hartono," katanya.
Ia mengatakan, Cagar Alam Batang Palupuh memiliki luas area 3,4 hektare merupakan habitat dari bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Cagar Alam Batang Palupuh itu merupakan kawasan konservasi flora langka, khususnya rafflesia arnoldi yang pertama kali ditemukan pada 1930.
"Di lokasi masih banyak terdapat knop atau bonggol yang bakal mekar beberapa bulan kedepan," katanya.
Sementara Pegiat Wisata Palupuh, Joni Hartono menambahkan dalam waktu dekat bakal ada satu individu bunga rafflesia lainnya bakal mekar di luar Cagar Alam Batang Palupuh atau di kawasan hutan lindung.
"Bunga bakal mekar dalam waktu dekat, karena kelopak sudah terbuka dan memancarkan warga merah," katanya.
Ia mengakui, selama Januari sampai Jumat (16/6) sekitar 20 individu bunga rafflesia mekar sempurna di tiga lokasi.
Untuk kawasan Cagar Alam Batang Palupuh sebanyak tujuh individu, halaman rumah orang tuanya satu individu dan sisanya di luar Cagar Alam Batang Palupuh.
"Inang bunga rafflesia di halaman rumah orang tua saya rusak akibat tertimpa pohon," katanya.
Kepala Resort Maninjau BKSDA Sumatera Barat Rusdiyan P. Ritonga di Lubukbasung, Jumat, mengatakan bunga rafflesia yang memiliki diameter 64 centimeter mekar semenjak Rabu (14/6) dan beberapa hari kedepan bakal memasuki fase layur atau membusuk.
"Bunga rafflesia pertama kali mekar ditemukan oleh Pegiat Wisata Palupuh atas nama Joni Hartono," katanya.
Ia mengatakan, Cagar Alam Batang Palupuh memiliki luas area 3,4 hektare merupakan habitat dari bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Cagar Alam Batang Palupuh itu merupakan kawasan konservasi flora langka, khususnya rafflesia arnoldi yang pertama kali ditemukan pada 1930.
"Di lokasi masih banyak terdapat knop atau bonggol yang bakal mekar beberapa bulan kedepan," katanya.
Sementara Pegiat Wisata Palupuh, Joni Hartono menambahkan dalam waktu dekat bakal ada satu individu bunga rafflesia lainnya bakal mekar di luar Cagar Alam Batang Palupuh atau di kawasan hutan lindung.
"Bunga bakal mekar dalam waktu dekat, karena kelopak sudah terbuka dan memancarkan warga merah," katanya.
Ia mengakui, selama Januari sampai Jumat (16/6) sekitar 20 individu bunga rafflesia mekar sempurna di tiga lokasi.
Untuk kawasan Cagar Alam Batang Palupuh sebanyak tujuh individu, halaman rumah orang tuanya satu individu dan sisanya di luar Cagar Alam Batang Palupuh.
"Inang bunga rafflesia di halaman rumah orang tua saya rusak akibat tertimpa pohon," katanya.