Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda memberikan zakat pribadi khusus untuk masyarakat miskin yang terdata berdasarkan nama dan alamat (by name by address) di Kabupaten Solok, Sumbar sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan di daerah itu.
Epyardi di Solok, Kamis mengatakan biasanya untuk zakat pribadi diberikan ke sejumlah tempat, namun kini ia akan memberikan khusus kepada masyarakat miskin yang didata oleh Pemkab dengan nama dengan alamat (by nama by address).
“Saya pribadi dan keluarga setiap tahunnya bagikan zakat, tapi untuk kali ini saya berikan untuk masyarakat miskin yang sudah terdata oleh Pemkab by name by address itu," kata dia.
Selain itu, ia juga mengatakan upaya lainnya yang dilakukan agar angka kemiskinan ini terus menurun di daerah itu salah satunya Pemkab Solok juga bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Solok untuk lebih memfokuskan kepada masyarakat miskin.
“Meski angka pertumbuhan ekonomi kita naik, kami akan genjot terus untuk angka kemiskinan. Data dari BPS menunjukkan ada 7 persen kemiskinan, meski itu terus turun dari tahun sebelumnya," kata dia.
Kendati demikian ia menilai bahwa data tersebut bersifat survei, sedangkan data sementara yang dilakukan oleh Pemkab Solok by name by address adalah sekitar 4 persen.
"Meski begitu ini akan menjadi acuan dan cambuk bagi kami untuk terus berupaya bagaimana Kabupaten Solok ini bisa bangkit di segala lini,” ujarnya.
Sebelumnya, Epyardi juga diketahui sering membagikan gaji kepada masyarakat setempat, khususnya untuk anak yatim saat kunjungan ke nagari-nagari.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok mencatat angka kemiskinan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok pada tahun 2014 angka kemiskinan tercatat 9,53 persen.
Kemudian pada tahun 2015 (10,00 persen), tahun 2016 (9,32 persen), tahun 2017 (9,06 persen), tahun 2018 (8,88 persen), tahun 2019 (7,98 persen), tahun 2020 (7,81 persen), tahun 2021 (8,01 persen), dan tahun 2022 (7,12 persen). Angka ini paling rendah dibanding sembilan tahun terakhir.
Lebih lanjut, bupati Solok mengimbau agar wali nagari se-Kabupaten Solok berpartisipasi aktif mendata masyarakat miskin di daerah itu serta memberikan data nyata (real) tentang masyarakat miskin.
Epyardi di Solok, Kamis mengatakan biasanya untuk zakat pribadi diberikan ke sejumlah tempat, namun kini ia akan memberikan khusus kepada masyarakat miskin yang didata oleh Pemkab dengan nama dengan alamat (by nama by address).
“Saya pribadi dan keluarga setiap tahunnya bagikan zakat, tapi untuk kali ini saya berikan untuk masyarakat miskin yang sudah terdata oleh Pemkab by name by address itu," kata dia.
Selain itu, ia juga mengatakan upaya lainnya yang dilakukan agar angka kemiskinan ini terus menurun di daerah itu salah satunya Pemkab Solok juga bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Solok untuk lebih memfokuskan kepada masyarakat miskin.
“Meski angka pertumbuhan ekonomi kita naik, kami akan genjot terus untuk angka kemiskinan. Data dari BPS menunjukkan ada 7 persen kemiskinan, meski itu terus turun dari tahun sebelumnya," kata dia.
Kendati demikian ia menilai bahwa data tersebut bersifat survei, sedangkan data sementara yang dilakukan oleh Pemkab Solok by name by address adalah sekitar 4 persen.
"Meski begitu ini akan menjadi acuan dan cambuk bagi kami untuk terus berupaya bagaimana Kabupaten Solok ini bisa bangkit di segala lini,” ujarnya.
Sebelumnya, Epyardi juga diketahui sering membagikan gaji kepada masyarakat setempat, khususnya untuk anak yatim saat kunjungan ke nagari-nagari.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok mencatat angka kemiskinan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok pada tahun 2014 angka kemiskinan tercatat 9,53 persen.
Kemudian pada tahun 2015 (10,00 persen), tahun 2016 (9,32 persen), tahun 2017 (9,06 persen), tahun 2018 (8,88 persen), tahun 2019 (7,98 persen), tahun 2020 (7,81 persen), tahun 2021 (8,01 persen), dan tahun 2022 (7,12 persen). Angka ini paling rendah dibanding sembilan tahun terakhir.
Lebih lanjut, bupati Solok mengimbau agar wali nagari se-Kabupaten Solok berpartisipasi aktif mendata masyarakat miskin di daerah itu serta memberikan data nyata (real) tentang masyarakat miskin.