Pulau Punjung, (ANTARA) - Banjir merendam empat nagari (desa adat) di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak Kamis (9/3) malam.
"Banjir terjadi akibat hujan deras yang memicu meluapnya air sungai Batang Timpeh," kata Camat Timpeh Riski Rulien Putra di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menyampaikan, empat nagari yang dilanda banjir adalah Nagari Tabek, Nagari Taratak Tinggi, Nagari Timpeh, dan Nagari Payubarangan. Dari empat nagari itu titik banjir yang cukup parah terjadi di Timpeh, Ranah Palabi dan Tabek.
Banjir di daerah tersebut sudah terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Diperkirakan ratusan rumah dan beberapa fasilitas umum serta sekolah terendam banjir.
"Aktivitas di Timpeh lumpuh, air sudah masuk ke rumah warga, fasilitas pemerintah, sekolah, dan memutus akses jalan utama di Kecamatan Timpeh," katanya.
Selain itu, kata dia longsor juga melanda Bukit Lantak di Nagari Tabek sehingga memutus akses menuju Kecamatan Pulau Punjung ataupun arah sebaliknya. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalan tersebut.
Menurutnya pemerintah daerah sedang mengupayakan evakuasi dan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir dan pembersihan material longsor di Bukit Lantak, termasuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
"BPBD Dinas Sosial, dan Tagana sudah di lokasi sejak pagi, begitu juga alat berat sudah menuju titik longsor. Sampai saat ini kita masih berusaha menuju titik.lokasi," katanya.
Berdasarkan informasi dari Grup Whatsapp Tim Reaksi Cepat (TRC) banjir juga terjadi Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung.
"Pantauan kami di lapangan untuk banjir di Kampung Surau Nagari Gunung Selasih sudah mulai surut,” kata anggota Koramil Pulau Punjung, Joko melalui grup Team Reaksi Cepat Bencana.
Sementara, Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Timpeh, Ruzi Rinaldi mengungkapkan banjir yang melanda mengakibatkan air hampir masuk ke gedung kantor Panwaslu setempat.
"Informasinya sudah sampai di halaman kantor, kita juga sudah menuju lokasi. Mudah-mudahan tidak sampai masuk ke dalam kantor," ungkap dia. (*)
"Banjir terjadi akibat hujan deras yang memicu meluapnya air sungai Batang Timpeh," kata Camat Timpeh Riski Rulien Putra di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menyampaikan, empat nagari yang dilanda banjir adalah Nagari Tabek, Nagari Taratak Tinggi, Nagari Timpeh, dan Nagari Payubarangan. Dari empat nagari itu titik banjir yang cukup parah terjadi di Timpeh, Ranah Palabi dan Tabek.
Banjir di daerah tersebut sudah terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Diperkirakan ratusan rumah dan beberapa fasilitas umum serta sekolah terendam banjir.
"Aktivitas di Timpeh lumpuh, air sudah masuk ke rumah warga, fasilitas pemerintah, sekolah, dan memutus akses jalan utama di Kecamatan Timpeh," katanya.
Selain itu, kata dia longsor juga melanda Bukit Lantak di Nagari Tabek sehingga memutus akses menuju Kecamatan Pulau Punjung ataupun arah sebaliknya. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalan tersebut.
Menurutnya pemerintah daerah sedang mengupayakan evakuasi dan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir dan pembersihan material longsor di Bukit Lantak, termasuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
"BPBD Dinas Sosial, dan Tagana sudah di lokasi sejak pagi, begitu juga alat berat sudah menuju titik longsor. Sampai saat ini kita masih berusaha menuju titik.lokasi," katanya.
Berdasarkan informasi dari Grup Whatsapp Tim Reaksi Cepat (TRC) banjir juga terjadi Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung.
"Pantauan kami di lapangan untuk banjir di Kampung Surau Nagari Gunung Selasih sudah mulai surut,” kata anggota Koramil Pulau Punjung, Joko melalui grup Team Reaksi Cepat Bencana.
Sementara, Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Timpeh, Ruzi Rinaldi mengungkapkan banjir yang melanda mengakibatkan air hampir masuk ke gedung kantor Panwaslu setempat.
"Informasinya sudah sampai di halaman kantor, kita juga sudah menuju lokasi. Mudah-mudahan tidak sampai masuk ke dalam kantor," ungkap dia. (*)