Simpang Empat (ANTARA) - Indeks ketahanan pangan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mencapai 80,82 di atas provinsi yang hanya 79,45 pada 2022.

"Indeks itu dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional. Dengan angka 80,82 itu artinya Pasaman Barat status tahan pangan," kata Kepala Dinas  Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Sabtu. 

Ia mengatakan dengan status tahan itu maka pihaknya terus berupaya menjaga ketersediaan pangan yang ada dengan meningkatkan produksi. 

"Dalam upaya meningkatkan produksi pangan ini maka lintas sektor terkait tentu sangat berperan. Misalnya peningkatan produksi padi ada pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, produksi ikan ada pada Dinas Perikanan," katanya. 

Pihaknya pada Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan berbagai upaya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar sadar pangan terus meningkat. 

Kemudian juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan lahan tidak produktif dengan menanam beragam tanaman seperti cabe, bawang dan terung. 

"Kemudian juga dapat memelihara ternak dan ikan. Dengan itu maka kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi," sebutnya. 

Menurutnya upaya memanfaatkan lahan pekarangan rumah itu tentu banyak sekali manfaatnya karena kebutuhan sehari-hari masyarakat tidak perlu lagi membelinya ke pasar. 

"Masyarakat juga bisa menanam dalam polibag dan meletakkannya di halaman rumah," ujarnya. 

Ia menambahkan saat ini indeks ketahanan pangan Pasaman Barat berada pada urutan 115 dari 416 kabupaten/ kota se-Indonesia. 

"Mudah-mudahan ketahanan pangan di Pasaman Barat semakin meningkat dan masyarakat semakin sejahtera," harapnya. 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024