Direktur BNI beri pembekalan tentang dunia kerja ke mahasiswa Unand

Universitas Andalas (Unand) memberikan pencerahan dan pembekalan tentang dunia kerja bagi mahasiswa dengan menghadirkan Direktur Network and Services Bank Negara Indonesia (BNI) Ronny Venir.

"Kita berupaya memberikan bekal bagi mahasiswa agar saat menamatkan pendidikan tidak gagap dengan kondisi dunia kerja. Salah satu upaya itu dengan menghadirkan profesional dalam kuliah umum," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Jumat.

Ia mengatakan ilmu, pengalaman, dan pandangan, dari para profesional akan sangat membantu dalam membuka cakrawala berfikir mahasiswa yang pada saatnya akan berhadapan dengan dunia kerja.

"Kita berupaya agar mahasiswa Unand yang telah menamatkan pendidikannya bisa segera terserap pasar kerja, membuka usaha sendiri atau melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Perlu upaya lebih untuk mendorong hal itu," ujarnya.

Sebagai profesional yang telah bertahun-tahun menggeluti dunia perbankan, kata dia, Direktur Network and Services Bank Negara Indonesia (BNI), Ronny Venir memiliki cara pandang yang luas yang dapat dipedomani oleh mahasiswa.

Apalagi, lanjutnya, BNI juga memiliki sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, seperti BNI Agen 46 dan program magang. Dengan program itu mahasiswa berkesempatan langsung terjun dalam dunia kerja dengan pembinaan oleh BNI.

Ke depan, kata Yuliandri, Unand akan terus memberikan pembekalan bagi mahasiswa dengan mengundang tokoh-tokoh inspiratif atau para profesional yang telah memiliki pengalaman luas.

Sementara itu Direktur Network and Services Bank Negara Indonesia (BNI) Ronny Venir memberikan gambaran tentang cepatnya perubahan dalam dunia kerja karena perkembangan teknologi.

Ia menyebut sebagai perbandingan transaksi masyarakat di BNI saat ini lebih didominasi transaksi digital dibandingkan transaksi langsung di ATM.

Menurutnya, kondisi pandemi COVID-19 membuat perubahan itu semakin cepat sehingga perbankan, terutama BNI, juga mengambil langkah cepat untuk menyesuaikan diri misalnya dengan memperkuat teknologi dan mengurangi jumlah ATM.

Banyak pula pelayanan di gerai BNI yang semula dilakukan oleh costumer service atau teller saat ini sudah digantikan oleh mesin.

"Beginilah kondisi dunia usaha saat ini. Karena itu mahasiswa juga harus menguasai teknologi untuk bisa bersaing," katanya.