Painan (ANTARA) - Melalui program Nagari Bersih Narkoba (Bersinar), Pemerintah Nagari (Pemnag) di Kabupaten Pesisir Selatan dituntut mampu membentengi kalangan remaja supaya terbebas dari ancaman narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Zulkifli, Kamis di Painan, untuk menunjang agar program Bersinar itu bisa terlaksana maka setiap nagari bisa mengalokasikan anggarannya melalui dana desa (DD).
"Sedangkan anggaran yang bisa diambil atau dialokasikan melalui dana desa itu maksimal Rp20 juta per tahun. Keberadaan dana itu adalah untuk menunjang berbagai kegiatan positif bagi kalangan remaja, termasuk juga sosialisasi dan seminar tentang bahaya narkoba," ujarnya.
Dia berharap melalui program Bersinar itu rasa kuatir atau ketakutan orang tua terhadap remajanya dalam bergaul yang bisa menyesatkan bisa ditekan di Pessel.
"Dari itu saya mengimbau kepada semua pemerintahan nagari di daerah ini agar dapat mengalokasikan anggarannya untuk mensukseskan program Bersinar yang sudah dicanangkan sejak tahun 2021 lalu itu," katanya.
Ia menyebutkan benteng kekuatan daerah itu harus dimulai dari tingkat terendah, yakni nagari. "Jika Nagari terjaga maka daerah akan aman dan damai," katanya.
Ditambahkan lagi bahwa dengan masih beratnya beban nagari di pasca pandemi Covid-19 ini dalam memulihkan ekonomi masyarakat melalui program ketahanan, sehingga pihaknya belum akan terlalu memaksakan bagi nagari yang belum memiliki kesanggupan.
"Saya katakan demikian, karena Covid-19 yang baru berlalu masih menyisakan persoalan sosial di masyarakat, terutama sekali dalam hal perekonomian," katanya.
Berdasarkan hal itu, imbuhnya sehingga sebagian anggaran juga digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan berbagai program pemberdayaan lainnya.
"Namun di tengah keterbatasan ini kita tetap menginginkan program nagari Bersinar juga bisa terlaksana di Pesisir Selatan," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Zulkifli, Kamis di Painan, untuk menunjang agar program Bersinar itu bisa terlaksana maka setiap nagari bisa mengalokasikan anggarannya melalui dana desa (DD).
"Sedangkan anggaran yang bisa diambil atau dialokasikan melalui dana desa itu maksimal Rp20 juta per tahun. Keberadaan dana itu adalah untuk menunjang berbagai kegiatan positif bagi kalangan remaja, termasuk juga sosialisasi dan seminar tentang bahaya narkoba," ujarnya.
Dia berharap melalui program Bersinar itu rasa kuatir atau ketakutan orang tua terhadap remajanya dalam bergaul yang bisa menyesatkan bisa ditekan di Pessel.
"Dari itu saya mengimbau kepada semua pemerintahan nagari di daerah ini agar dapat mengalokasikan anggarannya untuk mensukseskan program Bersinar yang sudah dicanangkan sejak tahun 2021 lalu itu," katanya.
Ia menyebutkan benteng kekuatan daerah itu harus dimulai dari tingkat terendah, yakni nagari. "Jika Nagari terjaga maka daerah akan aman dan damai," katanya.
Ditambahkan lagi bahwa dengan masih beratnya beban nagari di pasca pandemi Covid-19 ini dalam memulihkan ekonomi masyarakat melalui program ketahanan, sehingga pihaknya belum akan terlalu memaksakan bagi nagari yang belum memiliki kesanggupan.
"Saya katakan demikian, karena Covid-19 yang baru berlalu masih menyisakan persoalan sosial di masyarakat, terutama sekali dalam hal perekonomian," katanya.
Berdasarkan hal itu, imbuhnya sehingga sebagian anggaran juga digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan berbagai program pemberdayaan lainnya.
"Namun di tengah keterbatasan ini kita tetap menginginkan program nagari Bersinar juga bisa terlaksana di Pesisir Selatan," katanya.