Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencanangkan gerakan menanam cabai dan bawang merah untuk pengendalian inflasi di Kota Payakumbuh.
Pj Wako Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Selasa mengatakan kegiatan gerakan menanam cabe dan bawang merah ini merupakan salah satu program strategis nasional dalam pengendalian inflasi.
"Kegiatan ini kita kemas dalam bentuk apel bersama. Dimana seluruh pemerintah daerah diminta oleh Presiden untuk melakukan upaya konkrit dalam pengendalian inflasi salah satunya adalah gerakan menanam Cabai dan Bawang merah," katanya.
Ia mengatakan dipilihnya cabai dan bawang dalam gerakan ini karena cabai dan bawang merah merupakan komoditi penyumbang inflasi terutama di Sumatera Barat yang masyarakatnya senang mengkonsumsi dua komoditi tersebut.
"Selain itu, ketika terjadi kekurangan produksi, cabai dan bawang merah ini tidak bisa diimpor dari luar negeri karena mudah busuk. Makanya salah satu solusi dengan menanamnya di pekarangan," ujarnya.
Ia menginformasikan, bahwa inflasi Sumatera Barat secara tahunan pada tahun 2022 adalah sebesar 7,43 persen dan merupakan inflasi tertinggi di wilayah Sumatera.
Dan penyumbang terbesar inflasi Sumbar tersebut salah satunya komoditi cabai disamping bensin, beras, angkutan udara,dan telur ayam ras.
"Tahun lalu kita telah lalukan berbagai upaya. Pada tahun 2023 ini, kita akan lakukan gerakan menanam, terutama cabai dan bawang merah. Karena kedua komoditi ini termasuk yang harganya selalu berfluktuasi," ujarnya.
Dia berharap setelah pencanangan ini seluruh kepala OPD melakukan penanaman cabe dan bawang merah dalam polibag di pekarangan kantor dan di rumah masing-masing ASN. Begitu juga bagi Kepala Sekolah untuk menanamnya dalam polibag di halaman sekolah dan di rumah masing-masing ASN minimal 10 polibag.
"Kepada kepala kelurahan, agar menghimbau dan menggerakan masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan dan lahan yang kosong. Minimal, dengan menanam komoditi ini, bisa dimanfaatkan sendiri sebagai bentuk ketahanan pangan keluarga," ujarnya.
Untuk bibit, cara penanaman dan pemeliharaan cabai dan bawang merah yang baik dapat langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Pj Wako Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Selasa mengatakan kegiatan gerakan menanam cabe dan bawang merah ini merupakan salah satu program strategis nasional dalam pengendalian inflasi.
"Kegiatan ini kita kemas dalam bentuk apel bersama. Dimana seluruh pemerintah daerah diminta oleh Presiden untuk melakukan upaya konkrit dalam pengendalian inflasi salah satunya adalah gerakan menanam Cabai dan Bawang merah," katanya.
Ia mengatakan dipilihnya cabai dan bawang dalam gerakan ini karena cabai dan bawang merah merupakan komoditi penyumbang inflasi terutama di Sumatera Barat yang masyarakatnya senang mengkonsumsi dua komoditi tersebut.
"Selain itu, ketika terjadi kekurangan produksi, cabai dan bawang merah ini tidak bisa diimpor dari luar negeri karena mudah busuk. Makanya salah satu solusi dengan menanamnya di pekarangan," ujarnya.
Ia menginformasikan, bahwa inflasi Sumatera Barat secara tahunan pada tahun 2022 adalah sebesar 7,43 persen dan merupakan inflasi tertinggi di wilayah Sumatera.
Dan penyumbang terbesar inflasi Sumbar tersebut salah satunya komoditi cabai disamping bensin, beras, angkutan udara,dan telur ayam ras.
"Tahun lalu kita telah lalukan berbagai upaya. Pada tahun 2023 ini, kita akan lakukan gerakan menanam, terutama cabai dan bawang merah. Karena kedua komoditi ini termasuk yang harganya selalu berfluktuasi," ujarnya.
Dia berharap setelah pencanangan ini seluruh kepala OPD melakukan penanaman cabe dan bawang merah dalam polibag di pekarangan kantor dan di rumah masing-masing ASN. Begitu juga bagi Kepala Sekolah untuk menanamnya dalam polibag di halaman sekolah dan di rumah masing-masing ASN minimal 10 polibag.
"Kepada kepala kelurahan, agar menghimbau dan menggerakan masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan dan lahan yang kosong. Minimal, dengan menanam komoditi ini, bisa dimanfaatkan sendiri sebagai bentuk ketahanan pangan keluarga," ujarnya.
Untuk bibit, cara penanaman dan pemeliharaan cabai dan bawang merah yang baik dapat langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.