Lubukbasung,- (ANTARA) - DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat membawa beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat untuk 4.815 siswa yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu.
"Beasiswa PIP itu disalurkan semenjak 2018-2022 untuk 4.815 siswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi," kata Anggota DPRD Kabupaten Agam Zulhefi di Lubukbasung, Sabtu.
Ia merincikan, beasiswa PIP itu disalurkan pada 2018 sebanyak 995 orang dengan rincian siswa SD sebanyak 61 orang, SMP 25 orang, SMA 909 orang.
Kemudian, pada 2019 sebanyak 716 orang dengan rincian siswa SD 335 orang, SMP 188 orang dan SMA 173 orang.
Selanjutnya, tahun 2020 sebanyak 1.825 orang dengan rincian siswa SD 954 orang, SMP 178 orang dan SMA 693 orang.
Untuk 2021 sebanyak 417 orang dengan rincian siswa SD sebanyak 118 orang, SMP 45 orang dan SMA 254 orang.
Adapun pada 2022 sebanyak 862 orang dengan rincian siswa SD 200 orang, SMP 200 orang dan SMA 462 orang.
Sedangkan untuk mahasiswa melalui KIP kuliah dengan jumlah 12 orang dan mereka mendapatkan beasiswa sampai tamat atau delapan semester.
"Ke-4.815 siswa tersebut tersebar di Kecamatan Ampekangkek, Baso, Candung dan Kamangmagek," katanya.
Menurut dia, dalam SK tersebut, siswa SD menerima bantuan Rp450 ribu per orang, siswa SMP Rp750 ribu per orang dan siswa SMA Rp1 juta per orang.
Bantuan itu berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Komisi X DPR-RI Bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah.
Setiap tahun, ketua komisi mendapatkan jatah 40 ribu orang, Wakil Ketua Komisi 35.000 orang dan anggota 25.000 orang. Sedangkan masing-masing anggota mendapatkan beasiswa untuk 500 orang.
"Jatah tiga anggota Komisi X dari Fraksi Demokrat, Golkar dan Gerindra yang saya tarik kesini. Ini untuk meringankan beban orang tua dan membangun sumber daya manusia," katanya.
"Beasiswa PIP itu disalurkan semenjak 2018-2022 untuk 4.815 siswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi," kata Anggota DPRD Kabupaten Agam Zulhefi di Lubukbasung, Sabtu.
Ia merincikan, beasiswa PIP itu disalurkan pada 2018 sebanyak 995 orang dengan rincian siswa SD sebanyak 61 orang, SMP 25 orang, SMA 909 orang.
Kemudian, pada 2019 sebanyak 716 orang dengan rincian siswa SD 335 orang, SMP 188 orang dan SMA 173 orang.
Selanjutnya, tahun 2020 sebanyak 1.825 orang dengan rincian siswa SD 954 orang, SMP 178 orang dan SMA 693 orang.
Untuk 2021 sebanyak 417 orang dengan rincian siswa SD sebanyak 118 orang, SMP 45 orang dan SMA 254 orang.
Adapun pada 2022 sebanyak 862 orang dengan rincian siswa SD 200 orang, SMP 200 orang dan SMA 462 orang.
Sedangkan untuk mahasiswa melalui KIP kuliah dengan jumlah 12 orang dan mereka mendapatkan beasiswa sampai tamat atau delapan semester.
"Ke-4.815 siswa tersebut tersebar di Kecamatan Ampekangkek, Baso, Candung dan Kamangmagek," katanya.
Menurut dia, dalam SK tersebut, siswa SD menerima bantuan Rp450 ribu per orang, siswa SMP Rp750 ribu per orang dan siswa SMA Rp1 juta per orang.
Bantuan itu berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Komisi X DPR-RI Bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah.
Setiap tahun, ketua komisi mendapatkan jatah 40 ribu orang, Wakil Ketua Komisi 35.000 orang dan anggota 25.000 orang. Sedangkan masing-masing anggota mendapatkan beasiswa untuk 500 orang.
"Jatah tiga anggota Komisi X dari Fraksi Demokrat, Golkar dan Gerindra yang saya tarik kesini. Ini untuk meringankan beban orang tua dan membangun sumber daya manusia," katanya.