Pariaman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman Sumatera Barat menyusun strategi sosialisasi terkait pentingnya pemilihan umum (Pemilu) kepada pemilih pemula guna meningkatkan partisipasi pemilih dari kelompok tersebut.

"Mereka akan dijadikan relawan sehingga mereka tidak lagi menjadi objek sosialisasi namun subjek sosialisasi. Kami akan merancang bentuk-bentuk kegiatan yang dapat melibatkan mereka," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Pariaman Abrar Aziz saat Diseminasi Hasil Riset Partisipasi Pemilih Pemula di Pariaman, Rabu. 

Ia mengatakan selama ini pihaknya hanya memanfaatkan media sosial, datang ke sekolah dan mengundang mereka untuk diberikan sosialisasi terkait pentingnya pelaksanaan Pemilu dan pentingnya partisipasi kelompok itu pada pesta demokrasi tersebut. 

Namun, lanjutnya melihat dari hasil pemilihan kepala daerah Sumbar 2020 partisipasi pemilih pemula di Pariaman masih rendah dan ditambah dengan hasil penelitian perguruan tinggi yang menunjukkan masih rendahnya kesadaran pemilih pemula tentang Pemilu.

"Kita masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak untuk menjangkau pemilih pemula ini. Sehingga KPU Pariaman harus memperbaharui model-model sosialisasi," katanya. 

Ia menjelaskan upaya yang dilakukan tersebut agar pemilih pemula menyadari bahwa Pemilu bukan saja tugas dari KPU dan kelompok masyarakat dewasa namun juga pemilih pemula. 

Pemilih pemula di Pariaman berdasarkan Daftar Pemilih Berkelanjutan per September 2022 5.190 orang dari 68.670 orang pemilih.

Sementara itu, Ketua Peneliti Kesadaran Pemilih Pemula di Pariaman dari Universitas Muhamadiyah, Didi Rahmadi mengatakan kesadaran pemilih pemula di daerah itu sudah ada karena dampak sosialisasi terkait kepemiluan yang telah dilakukan dan faktor organisasi. 

"Survei yang kami lakukan terhadap 150 koresponden, setengah dari yang sudah mengikuti sosialisasi dan setengah lagi yang belum pernah mengikuti," ujarnya. 

Ia menyampaikan dari hasil penelitian pemilih pemula lebih tertarik melihat video bernarasi terkait informasi politik yakni 45,3 persen, lalu disusul video lucu 30,7 persen. 


Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2025