Sijunjung (ANTARA) - Etape III Tour de PDRI 2022 di Kabupaten Sijunjung mempromosikan pesona Geopark Silokek yang sudah menjadi salah satu ikon wisata alam di Sumatera Barat disamping menyusuri rute para pejuang PDRI.
"Etape III kita memilihkan jalur yang mempesona yang bisa didikmati pesepeda. Mulai dari Silokek, Durian Gadang, Manganti, Sumpur Kudus dan finish di Silantai," kata Kepala Dinas Pariwisata Sijunjung, Afrineldi di Sijunjung, Jumat.
Ia menyebut jalur itu selain memiliki pemandangan yang indah juga memiliki ikatan yang erat dengan peristiwa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948-1949.
"Pada peristiwa PDRI, setelah Bidar Alam, rombongan Mr Syafruddin bergerak ke Silantai melewati jalur darat dan sungai. Pada saat bersamaan rombongan dari Bukittinggi yang dipimpin Tengku Moh. Rasyid juga bergerak ke Silantai. Di sanalah rombongan bertemu dan melakukan rapat kabinet. Jalur ini pula yang diikuti peserta Tour de PDRI," katanya.
Terkait Silokek, pesonanya tidak hanya pemandangan alam yang luar biasa dan tebing-tebing yang menjulang, tetapi juga memiliki 18 jalur panjat tebing yang bisa dieksplorasi wisatawan.
Di sana juga tersedia wisata arung jeram, selusur goa, tracking dan air terjun. "Kita juga punya camping area yang mulai ramai dikunjungi oleh rombongan dari berbagai daerah," kata Afrineldi.
Ia berharap kegiatan Tour de PDRI yang digelar setiap tahun selain bisa memberikan edukasi sejarah juga konsisten memperkenalkan potensi wisata di daerah kepada wisatawan.
Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Sumbar, Asril menyebut pada etape kali ini peserta masih berjumlah 50 orang yang berasal dari Kepolisian, TNI AD, AL dan AU, ASN serta komunitas sepeda.
Mereka bersepeda mengikuti jalur yang telah dipersiapkan sepanjang 50 kilometer mulai dari depan kantor Bupati Sijunjung hingga Silantai.
"Konsep Tour de PDRI 2022 juga mempromosikan pariwisata, karena itu kita juga mengeksplorasi destinasi wisata di Sijunjung. Salah satunya dengan menginapkan peserta di Perkampungan Adat Minangkabau di Sijunjung," katanya.
Peserta bisa merasakan sensasi tidur di atas penyimpanan padi Rumah Gadang yang menjadi salah satu keunggulan di Perkampungan Adat tersebut.
Pada etape selanjutnya peserta akan dilepas di Bukittinggi dan menyusuri rute yang berkaitan dengan PDRI.***
"Etape III kita memilihkan jalur yang mempesona yang bisa didikmati pesepeda. Mulai dari Silokek, Durian Gadang, Manganti, Sumpur Kudus dan finish di Silantai," kata Kepala Dinas Pariwisata Sijunjung, Afrineldi di Sijunjung, Jumat.
Ia menyebut jalur itu selain memiliki pemandangan yang indah juga memiliki ikatan yang erat dengan peristiwa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948-1949.
"Pada peristiwa PDRI, setelah Bidar Alam, rombongan Mr Syafruddin bergerak ke Silantai melewati jalur darat dan sungai. Pada saat bersamaan rombongan dari Bukittinggi yang dipimpin Tengku Moh. Rasyid juga bergerak ke Silantai. Di sanalah rombongan bertemu dan melakukan rapat kabinet. Jalur ini pula yang diikuti peserta Tour de PDRI," katanya.
Terkait Silokek, pesonanya tidak hanya pemandangan alam yang luar biasa dan tebing-tebing yang menjulang, tetapi juga memiliki 18 jalur panjat tebing yang bisa dieksplorasi wisatawan.
Di sana juga tersedia wisata arung jeram, selusur goa, tracking dan air terjun. "Kita juga punya camping area yang mulai ramai dikunjungi oleh rombongan dari berbagai daerah," kata Afrineldi.
Ia berharap kegiatan Tour de PDRI yang digelar setiap tahun selain bisa memberikan edukasi sejarah juga konsisten memperkenalkan potensi wisata di daerah kepada wisatawan.
Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Sumbar, Asril menyebut pada etape kali ini peserta masih berjumlah 50 orang yang berasal dari Kepolisian, TNI AD, AL dan AU, ASN serta komunitas sepeda.
Mereka bersepeda mengikuti jalur yang telah dipersiapkan sepanjang 50 kilometer mulai dari depan kantor Bupati Sijunjung hingga Silantai.
"Konsep Tour de PDRI 2022 juga mempromosikan pariwisata, karena itu kita juga mengeksplorasi destinasi wisata di Sijunjung. Salah satunya dengan menginapkan peserta di Perkampungan Adat Minangkabau di Sijunjung," katanya.
Peserta bisa merasakan sensasi tidur di atas penyimpanan padi Rumah Gadang yang menjadi salah satu keunggulan di Perkampungan Adat tersebut.
Pada etape selanjutnya peserta akan dilepas di Bukittinggi dan menyusuri rute yang berkaitan dengan PDRI.***