Lubukbasung (ANTARA) -
Sebanyak dua warga Labuhan, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dikeroyok sekelompok orang saat mempertahankan lahan mereka yang bakal diolah, Senin (28/11) sore.
Salah seorang korban, Muhammad Ali Amin (36) di Lubukbasung, Selasa, mengatakan ia mengalami luka memar pada bagian pelipis kanan, luka pada jari dan bagian badan lainnya. Sedangkan mertua atas nama Amran (58) mengalami luka sabetan pada perut kanan dan kepala.
"Mertua saya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung setelah mengalami luka-luka," katanya.
Ia menceritakan, kejadian itu berawal ketika lahan milik mertuanya diolah menggunakan alat berat. Melihat kondisi itu, ia mencoba untuk melarang dan sekelompok orang mendatanginya untuk menyampaikan itu lahan mereka.
Setelah itu, ia meminta operator untuk menghentikan alat berat untuk bekerja dan saat ia pergi langsung dipukul pada bagian kepala.
Melihat kejadian itu, mertua langsung membantu dan mereka menyabetkan pisau ke perut Amran.
"Saya mencoba memegang pisau dari mereka, sehingga tangan luka. Setelah itu, kami langsung pergi dan keluarga yang lain membawa kami ke RSUD Lubukbasung untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Setelah mendapatkan pertolongan di RSUD Lubukbasung, ia langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Agam.
Sementara Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian membenarkan peristiwa penganiayaan itu dan kedua belah pihak yang bertikai saling melaporkan ke Polres Agam, Senin (28/11) malam.
Saat ini perkara tersebut sedang di dalami dan sedang dilakukan tahap penyelidikan.
"Kita dari pihak Polres Agam akan profesional menangani peristiwa tersebut," katanya.