Padang (ANTARA) - Penceramah Ustadz Abdul Somad menyampaikan taushiyah soal Menjalin Ukhuwah Islamiyah dan wawasan Kebangsaan dalam rangka Dies Natalis Universitas Andalas (Unand) Padang ke-66
Pada kuliah umum yang digelar pada Senin di Auditorium Unand kampus Limau Manis tersebut tema tersebut diangkat untuk memberikan ruang pembahasan mengenai sikap berbangsa dan beragama yang sarat akan isu toleransi, dari sisi pandang muslim.
Dalam kuliahnya, UAS menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama sebagaimana dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhamamad.
Ia menceritakan Nabi Muhammad memiliki keluarga dari kaum Yahudi, yaitu keluarga dari istrinya yang bernama Sofiyah, dan salah satu anak yang diberikan padanya berasal dari keluarga Kristen (Nasrani).
UAS juga memberi contoh terjadinya piagam Madinah pada masa lalu yang berisi mengenai kewajiban seluruh agama untuk bersama-sama menjaga kota Madinah juga merupakan bentuk toleransi umat beragama yang dapat dicontoh saat ini.
“Dalam Islam sudah diatur, yaitu “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Pada sejarahnya pun, Nabi Muhammad SAW pernah membolehkan salah satu umatnya untuk bekerja dengan orang Yahudi, selagi itu tidak berkaitan dengan aqidah,” ujarnya.
UAS juga membacakan dan menjawab berbagai pertanyaan yang ditulis oleh peserta kuliah umum. Mulai dari pertanyaan mengenai jodoh, praktek bersekutu dengan jin (santet), hingga demokrasi di Indonesia.
Sempat menyinggung soal radikalisme, ia menekankan, bahwa kehadirannya di Unand menjadi bukti bahwa dirinya bukan pihak radikal dan merupakan orang yang menginginkan perdamaian di Indonesia, menyangkal rumor yang sempat menerpa dirinya.
Kuliah umum ini dihadiri oleh keluarga besar Universitas Andalas, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, serta masyarakat umum. Padatnya gedung auditorium menjadi bukti tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini.
Pada kuliah umum yang digelar pada Senin di Auditorium Unand kampus Limau Manis tersebut tema tersebut diangkat untuk memberikan ruang pembahasan mengenai sikap berbangsa dan beragama yang sarat akan isu toleransi, dari sisi pandang muslim.
Dalam kuliahnya, UAS menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama sebagaimana dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhamamad.
Ia menceritakan Nabi Muhammad memiliki keluarga dari kaum Yahudi, yaitu keluarga dari istrinya yang bernama Sofiyah, dan salah satu anak yang diberikan padanya berasal dari keluarga Kristen (Nasrani).
UAS juga memberi contoh terjadinya piagam Madinah pada masa lalu yang berisi mengenai kewajiban seluruh agama untuk bersama-sama menjaga kota Madinah juga merupakan bentuk toleransi umat beragama yang dapat dicontoh saat ini.
“Dalam Islam sudah diatur, yaitu “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Pada sejarahnya pun, Nabi Muhammad SAW pernah membolehkan salah satu umatnya untuk bekerja dengan orang Yahudi, selagi itu tidak berkaitan dengan aqidah,” ujarnya.
UAS juga membacakan dan menjawab berbagai pertanyaan yang ditulis oleh peserta kuliah umum. Mulai dari pertanyaan mengenai jodoh, praktek bersekutu dengan jin (santet), hingga demokrasi di Indonesia.
Sempat menyinggung soal radikalisme, ia menekankan, bahwa kehadirannya di Unand menjadi bukti bahwa dirinya bukan pihak radikal dan merupakan orang yang menginginkan perdamaian di Indonesia, menyangkal rumor yang sempat menerpa dirinya.
Kuliah umum ini dihadiri oleh keluarga besar Universitas Andalas, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, serta masyarakat umum. Padatnya gedung auditorium menjadi bukti tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini.