Padang (ANTARA) -
PT Duta Perkasa Internasional perusahaan ekspor asal Sumatera Barat melakukan ekspor ikan tuna segar perdana pasca COVID-19 melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman ke Jepang.
 
Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang Sumatera Barat Abdur Rahman di Padang Pariaman, Kamis mengatakan pengiriman kali ini seberat 1.590 kilogram ikan tuna segar yang diberangkatkan dari BIM.
 
"Ini tentu menggembirakan karena pengiriman komoditi ekspor sudah bisa dilakukan dari Bandara Internasional Minangkabau. Ikan ini dibawa ke Jepang dan transit sementara di Bandara Soekarno Hatta namun komoditi tidak turun, hanya mengisi penumpang kemudian melanjutkan perjalanan ke Jepang," kata dia.
 
Ia mengatakan pihaknya ingin seluruh pihak bergotong royong untuk meningkatkan ekspor dari Sumbar ke luar negeri secara langsung. Apalagi saat ini BIM sudah membuka perjalanan ke luar negeri yakni Malaysia.
 
"Kita mendorong eksportir untuk terus melakukan ekspor hasil produksi mereka ke luar negeri untuk memutar roda perekonomian," kata dia.
 
Menurut dia saat ini sudah ada dua perusahaan ekspor yang mengirimkan produk ke Jepang yakni PT Dempo dan PT Duta Perkasa. Ia menyebutkan jumlah eksportir di Sumbar masih sedikit dan yang tercatat baru di bawah sepuluh namun pihaknya berkomitmen meningkatkan pelaku usaha ekspor ini.
 
"Kita ekspor perdana kali ini dan menunjukkan Sumbar bisa ekspor langsung baik ke Malaysia dan Jepang berikutnya ke sejumlah negara lain," kata dia
 
 
Kasi Pengoperasian Pelayanan Bandar Udara (P2BU) Otoritas Bandara Internasional Minangkabau, Alphada Satriansa mengatakan ekspor ini merupakan indikasi recorvery ekonomi di Sumbar. Sumbar tidak kekurangan sumber daya lama dan juga tidak kekurangan peminat untuk hasil perikanan seperti Jepang.
 
"Kita menyambut baik pengiriman perdana ini dan pihaknya siap membantu," kata dia
 
Sementara GM Angkasa Pura II Siswanto mendorong ekspor komoditi juga terus berjalan dari Sumbar seperti hasil perikanan, jengkol, ikan kering dan lainnya.
 
"Ini ekspor perdana dari BIM dan tentu kita berharap akan banyak ekspor lainnya dari Sumbar secara langsung ke negara tujuan tanpa melalui Bandara Soekarno Hatta," kata dia.
 
Komisaris PT Duta Perkasa Internasional Zainal mengatakan total 1.590 kilogram tuna ini langsung diminta pembeli dari Jepang dan telah melakukan komunikasi secara langsung. 
 
Memenuhi standar permintaan Jepang memang agak berat karena harus dengan kualitas tinggi dan sesuai permintaan mereka.
 
"Jika ini berhasil diterima maka pengiriman selanjutnya akan mudah termasuk ke sejumlah negara di dunia karena standar Jepang ini sangat tinggi," katanya.
 
Dirinya mengumpulkan ikan tuna segar ini dari sejumlah nelayan di Sumbar dan setiap ikan itu akan disortir sesuai standar yang dibutuhkan dengan berat minimal 30 kilogram.
 
"Kala ada 20 ikan dan yang memenuhi hanya tiga maka hanya tiga ekor itu saja yang akan kita ambil. Kita akan buka kemungkinan ekspor ke negara lain dalam waktu dekat," kata dia.

Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024