Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat mendapat hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp25,306 miliar ang digunakan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan jalan di kawasan wisata Mandeh pada tahun 2022.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pessel Devitra dana hibah tersebut untuk pengerjaan awalnya menggunakan dana berasal dari APBD 2022 dan setelahnya akan direemburse oleh pemerintah pusat melalui Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), dengan nama kegiatan: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh Tahap III.
"Ini merupakan lanjutan (tahap ke III) kita (Pemkab Pessel) mengalokasikan dana PHJD untuk kegiatan KSPN Mandeh," ujar Devitra, didampingi Kabid Bina Marga Mulyandri, dan PPK Fahrezi Eka Siska, Kamis (13/10)
PHJD, terang Devitra, adalah program pemerintah. Bertujuan membantu meningkatkan tata kelola, dan kualitas pemeliharaan jaringan jalan daerah, yang menjadi kewenangan masing-masing pemko/pemkab.
"Terutama pada koridor menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," ucapnya seraya menekankan kegiatan fisik (konstruksi) dan non fisik dibiayai terlebih dahulu.
Sebelumnya pemerintah menetapkan Mandeh sebagai kawasan strategis yang mendapatkan alokasi dana program hibah jalan nasional . Program ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan strategis nasional.
Adanya program ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Mandeh disebabkan kemudahan akses ke lokasi yang menawarkan keindahan alam bawah laut dan gugusan pulau yang eksotis itu.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Mulyandri menambahkan, kegiatan PHJD KSPN Mandeh Tahap III merupakan lanjutan dari program terdahulu.
"Di tahun 2021, juga dilakukan program PHJD KSPN Mandeh II dengan dana Rp26,396 Miliar. Dan, tahun 2020 PHJD KSPN Mandeh tahap I dana Rp23,336 Miliar," ucap Mulyandri.
Disisi kegiatan, Fahrezi Eka Siska, selaku PPK menerangkan, program ini dilaksanakan di beberapa titik, di sejumlah kecamatan.
Seperti kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, dan lainnya (jalan menuju akses lokasi wisata).
Total panjang jalan dalam kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan mencapai 9 kilometer.
"Dilakukan dengan pola pengaspalan. Juga disertai (sebagian) pengerjaan beton di bahu jalan," ucap Fahrezi Eka Siska.
Harapan dengan adanya program PHJD KSPN Mandeh ini, akses menuju lokasi wisata menjadi lancar.
"Dan, pastinya akan menarik minat wisatawan berkunjung ke kabupaten Pesisir Selatan," terang Devitra.
Data pihak terkait (2016), panjang jalan menurut status kewenangan di kabupaten Pessel, diantaranya:
Jalan Negara 250, 95 KM, dengan kondisi Baik 148,10 KM. Kondisi Sedang 70,25 KM, Rusak 28,60 KM, dan Rusak Berat 4 KM.
Untuk status Jalan Provinsi sepanjang 70,40 KM. Kondisi Baik 35,79 KM, Sedang 27,06 KM, Rusak 6,14 KM, dan Rusak Berat 1,50 KM.
Dan, status Jalan Kabupaten 2.333,18 KM. Dengan kondisi Baik 580,87 KM, Sedang 262,61 KM, Rusak 641,45 KM, dan Rusak Berat 848,25 KM.
Kondisi Rusak Berat terpanjang jalan berstatus Kabupaten berada di kecamatan Lunang 191,45 KM, Sutera 94,48 KM, dan Lengayang 93,58 KM.
Sementara, jalan berstatus Kabupaten terpanjang berada di kecamatan Lunang 313 KM.
Diikuti Lengayang 264,15 KM, Silaut 239 KM, Linggo Sari Baganti 217 KM, dan Sutera 202 KM.
Sedangkan jalan berstatus Kabupaten terpendek berada di kecamatan IV Nagari Bayang Utara yang hanya 40 KM, Ranah Ampek Hulu Tapan 57,80 KM, dan Basa Ampek Balai Tapan 68 KM.
Menyoal Permukaan Jalan (Tipe) jalan berstatus KABUPATEN, rinciannya:
Beraspal sepanjang 726,88 KM, Kerikil 670,03 KM, Beton 202,37 KM, dan Tanah 733,90 KM.
Permukaan jalan tipe ASPAL terpanjang terdapat di kecamatan Lengayang 95,43 KM, Linggo Sari Baganti 94,14 KM, IV Jurai 83,73 KM, Bayang 73,93 KM, dan Sutera 70,70 KM.
Jalan dengan permukaan ASPAL terpendek berada di kecamatan Bayang Utara 6,20 KM, dan Ranah Ampek Hulu Tapan 6,50 KM.
Pessel dapat hibah pemeliharaan jalan Mandeh
Oedjoeng Batoe pesona kawasan Mandeh (ANTARA/Teddy Setiawan)