Lubukbasung (ANTARA) -
Kelompok Salingka Danau Maninjau (Sadama) Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengolah enceng gondok di Danau Maninjau menjadi kerajinan tangan berupa tas, dompet, peci dan lainnya dalam rangka mengurangi pencemaran danau vulkanik itu.
Ketua Kelompok Salingka Danau Maninjau (Sadama) Kecamatan Tanjungraya, Neti Sumarni di Lubukbasung, Senin, mengatakan anggota kelompok dengan jumlah 20 orang itu telah memproduksi tas, dompet, peci, tempat tisu dan lainnya semenjak satu bulan lalu.
"Kami memproduksi kerajinan tangan ini setelah mendapatkan pelatihan dari pihak PT PLN Sektor Bukittinggi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, DLH Agam dengan membawa narasumber dari Tasikmalaya dan memberikan bantuan untuk mendukung pengembangan kerajinan tangan itu," katanya.
Ia mengatakan, kerajinan tangan itu memanfaatkan encong gondok yang berada di Danau Maninjau. Enceng gondok itu diambil di dalam danau vulkanik dan setelah itu dijemur sampai kering.
Setelah kering, tambahnya, enceng gondok disulam menjadi tas, dompet, peci, tempat tisu dan lainnya menjadi nilai berekonomis.
"Satu anggota bisa membuat tas empat unit per hari dan saat ini permintaan cukup banyak dari pihak hotel, pemerintah dan lainnya setelah kami mengikuti pameran di Padang," katanya.
Ia menambahkan, produk kerajinan tangan itu dijual sesuai dengan ukuran. Untuk dompet dengan ukuran kecil dijual Rp10 ribu sampai Rp20 ribu per unit, tas ukuran besar dijual Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per unit.
Dengan kondisi itu, anggota kelompok bisa menghasilkan pendapatan tambahan dan Danau Maninjau bisa bersih dari pencemaran enceng gondok.
"Ini salah satu tujuan dari pelatihan kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah enceng gondok," katanya.
Sementara Wali Nagari Kotomalintang, Nazirudin menambahkan program pelatihan enceng gondok menjadi kerajinan tangan dari PT PLN ini sangat membantu dalam penyelamatan danau dari limbah enceng gondok, karena ini menjadi sampah dan menjadi kekhawatiran kondisi Danau Maninjau.
"Apabila enceng gondok tidak dibuang, maka danau akan tertutup dan dengan diolah, maka Danau Maninjau akan bersih," katanya.
Camat Tanjungraya, Roza Syafdefianti menambahkan pihaknya terus memberikan masukan terkait pengembangan produk kerajinan tangan dari kelompok.
"Saya memberikan masukan bagi kelompok tentang kendala yang dihadapi dan termasuk untuk produk yang lebih bagus," katanya.
Kedepan, anggota kelompok itu bakal melakukan studi tiru ke Tasikmalaya dalam menambah wawasan anggota dalam pengembangan produk, sehingga bisa bersaing ke produk kerajinan tangan daerah lain.
Studi tiru itu bakal membawa seluruh wali nagari dengan tujuan agar seluruh nagari bakal terbentuk kerajinan ini.
"Apabila terbentuk, maka permintaan kerajinan tangan bakal terpenuhi," katanya.