Harare, (Antara/AFP) - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe terlihat tenang saat menanggapi kemenangan untuk masa jabatan ke tujuh setelah unggul dengan mudah dalam pemilihan anggota parlemen yang oleh pihak oposisi dianggap curang, dan oleh PBB mereka diminta tenang. Hasil lengkap pemilihan tersebut diperkirakan dikeluarkan pada Sabtu namun partai ZANU-PF dari kubu Mugabe mengatakan mereka telah meraih 140 kursi parlemen yang diperlukan serta mengamandemen undang-undang yang kontroversial. "Kami sudah unggul lebih dari dua per tiga. Ini sudah sangat banyak," kata pejabat tinggi partai itu kepada AFP tanpa bersedia disebut namanya. Dengan mendapat 186 dari 210 pemilih yang sudah resmi dihitung pada pemungutan suara yang dipersoalkan pada Rabu, partai Mugabe sudah memimpin dan meraih 136 kursi di parlemen. Juru bicara partai, Rugare Gumbo, mengatakan kepada AFP, "Lawan kami tidak mengetahui apa yang menghantam mereka." Ia menambahkan Mugabe dapat menang "70-75" persen dalam pemilihan presiden. Ketua oposisi Morgan Tsvaringai menggambarkan pemilihan itu "banyak kepalsuan" dan "kepura-puraan" dan partai Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC) bersumpah tidak akan menerima hasil tersebut, sehingga menyebabkan kecemasan terulangnya kekerasan berdarah pada pemilu 2008. Kepala PBB Ban Ki-moon mendesak kedua belah pihak untuk menyampaikan kepada pendukung mereka agar "tetap tenang". Ban berharap akan "suasana damai dan tenang" pada hari pemilihan umum "selama masa penghitungan suara hingga seluruh proses pemilihan selesai", kata juru bicaranya Martin Nesirky. Seluruh mata kini tertuju pada MDC, yang diharapkan, mengeluarkan pernyataan pada Sabtu, setelah mengadakan rapat selama dua hari. Sebelum rapat, petinggi MDC Roy Bennet menyerukan pertahanan pasif, dan meminta rakyat untuk memberi kesempatan pada negeri untuk "berhenti". Para pengamat terpecah-belah memgenai pelaksanaan pemungutan suara. Pengamat Uni Afrika, Olusegun Obasanjo sesaat setelah pemungutan suara mengatakan bahwa kegiatan itu berlangsung "damai, bebas, adil dan sesuai ketentuan". SADC menyebutkan "bebas dan damai", tidak menyebut "adil". "Kami menyebut pemilu ini bebas, sangat bebas," kata pengamat pemilu SADC Bernard Membe. "Tetapi kami tidak bilang ini adil... kami tidak ingin melompat pada kesimpulan tersebut saat ini." Membe bertemu Mugabe pada Jumat untuk memberinya selamat ketika ia sedang mempersiapkan pelantikan," katanya kepada wartawan. Ia mengatakan akan mencoba meyakinkan Tsvangirai akan kekalahannya. SADC mengusulkan pemerintahan bersama di tengah pemilu berdarah 2008. Dengan keberadaan 600 pengamat, langkah selanjutnya dari pemungutan suara akan dipantau secara ketat oleh negara-negara barat yang dilarang memantai pemilunya. Para diplomat asing secara perorangan menggambarkan pemilut tersebut pada dasarnya cacat dan Jaringan Pendukung Pemilu Zimbabwe Independen melaporkan lebih dari sejuta orang dari kubu Tsvangirai telah dicegah memilih. Ban menegaskan "Semua kecemasan yang muncul mengenai hal-hal tertentu dalam proses pemilu sebaiknya diselesaikan melalui saluran yang tersedia." "Yang paling penting adalah menghargai kehendak rakyat Zimbabwe." (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024