Payakumbuh (ANTARA) -
Koperasi Serba Usaha (KSU) Lestari Indonesia menilai tanaman pangan sorgum yang saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat merupakan tanaman pangan bernilai ekonomis dan gampang dibudidayakan.
"Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang sangat kaya akan manfaat, bernilai ekonomis serta sangat gampang dibudidayakan," kata Sekretaris KSU Lestari Indonesia Masril di Payakumbuh, Senin.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan panen perdana demplot sorgum binaan KSU Lestari Indonesia di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat pada Sabtu (17/9).
"Alhamdulillah, kemarin kita lakukan panen perdana demplot sorgum binaan KSU Lestari Indonesia yakni di lahan milik Bapak Arnes Dt Damuanso Nan Mudo yang berlokasi di Payobasuang, Kecamatan Payakumbuh Timur," kata dia.
Menurutnya tanaman sorgum sangat mirip dengan jagung namun bedanya sorgum bisa dimanfaatkan mulai dari akar, batang, daun hingga buahnya.
"Buahnya mirip gandum, bisa dijadikan untuk bahan dasar makanan dibuat tepung atau beras sorgum," kata dia didampingi pengurus KSU Lestari Indonesia Susi Letrini.
Ia mengatakan budidaya sorgum telah menjadi salah satu program nasional di Kementrian Pertanian RI terutama sebagai alternatif bahan pangan.
Bahkan, pada pertengahan 2022 ini perusahaan besar sudah mendeklarasikan untuk pengalihan bahan dasar produknya dari gandum ke sorgum, seperti untuk mie instan dan produk lainnya.
Selain untuk bahan dasar makanan yang kaya gizi, batangnya juga mengandung ethanol bisa pula diolah untuk membuat gula merah. Sementara ampas serta daunnya bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak sapi dan kambing. Ini sudah kita uji.
Ia mengatakan bahwa KSU Lestari Indonesia selama ini telah aktif mendorong masyarakat terutama kelompok tani untuk dapat memanfaatkan peluang pembudidayaan sorgum sebagai alternatif pertanian.
Sebab, sambungnya nilai jual sorgum cukup menjanjikan, tidak kalah dengan jenis tanaman hibrida lainnya.
"Kami dari KSU Lestari Indonesia telah banyak menyebar bibit sorgum kepada kelompok dan petani binaannya," ujarnya.
Ke depan, dia berniat akan menjalin kerjasama dengan semua pihak dan berinovasi menampung hasil produksi sorgum sehingga bisa mendatangkan income bagi petani.
"Kita akan membuat progres ini hingga ke skala nasional, kita kelola dari hulu hingga hilirnya. Mudah-mudahan angka produksi petani sorgum kita meningkat. Saat ini, kita sudah punya belasan demplot yang tersebar di berbagai nagari di Liko dan kelurahan-kelurahan di Kota Payakumbuh," katanya.
KSU Lestari Indonesia menarget bakal memacu angka panen sorgum diatas 500 ton tahun ini walaupun saat ini sorgum belum banyak dikenal oleh masyarakat tani.
Sementara Arnes Dt Damuanso Nan Mudo mengaku akan serius membudidayakan sorgum di lahan miliknya yang diintegrasikan dengan berbudidaya belut dan ulat magot yang dimanfaatkan dari limbah sorgum sebagai pakan.
"Alhamdulillah, hasil tanaman perdana sorgum ini hasilnya sangat bagus. Pupuknya hanya pakai organik dari KSU Lestari Indonesia. Sangat ekonomis, tidak butuh banyak biaya untuk perawatan," ujarnya.