Simpang Empat (ANTARA) - Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat segera membentuk tim khusus untuk melihat aktifitas kelompok yang dicurigai menjalankan aliran kepercayaan tertentu di daerah itu.
 
"Kita perlu membentuk tim dan melihat langsung aktifitas sejumlah kelompok itu karena selama ini mereka melaksanakan kegiatan secara tertutup," kata Ketua PAKEM Pasaman Barat Elianto saat rapat kordinasi pengawasan aluran kepercayaan dan aliran keagamaan di Aula Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Kamis.
 
Menurutnya dari informasi dan hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan masih ada ditemukan kelompok yang hingga saat ini menjalankan kegiatan keagamaan secara tertutup.
 
 "Dari diskusi yang kita adakan ada kelompok Jamiatul Islamiah di Air Bangis dan aliran Baha'i. Ini perlu ditelusuri karena aktifitas mereka sudah lama dan jemaahnya mulai banyak," katanya.
 
Ia menggarapkan agar nantinya tidak ada kesalahpahaman di tengah masyarakat sehingga menimbulkan keresahan dan konflik.
 
 "Kalau perlu nanti kelompok itu kita ajak diskusi bersama mengenai ajaran yang dijalankan," katanya.
 
Kepala Satuan Intel Kepolisian Resor Pasaman Barat AKP AKP Zukri Ilham mengatakan temuan mereka di lapangan ada kelompok yang menamakan Jamiatul Islamiah yang melakukan aktifitas di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.
 
 "Kelompok ini terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pasaman Barat. Saat ini sudah memiliki sekitar 100 orang jemaah," katanya.
 
Menurutnya kelompok ini dalam kesehariannya seperti masyarakat umum. Namun melakukan kegiatan ibadah setiap malam Jumat secara tertutup serta berangkat ke Kerinci saat pelaksanaan ibadah haji.
 
"Kita tidak mengetahui kegiatan apa yang dilaksanakan pada malam hari karena dilakukan secara tertutup," katanya.
 
Kemudian ada kelompok Baha'i di Kampung Cubadak Simpang Empat yang pelaksanaanya ibadahnya juga tertutup. Memiliki anggota sekitar 20 orang.
 
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pasaman Barat Darmansyah mengakui adanya aliran kepercayaan Jamiatul Islamiyah di daerah Air Bangis dan belum menemukan ajaran sesat yang dijalankan oleh kelompok itu. 
 
Pihaknya meminta pengurus Jamiatul Islamiyah dapat terbuka sehingga tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
 
"Hingga saat ini MUI belum menemukan ajaran yang sesat. Namun jika ditemukan bukti silahkah beritahu kami," katanya.
 
 Ia mengatakan bersama pengurus MUI lainnya pernah menemui pengurus Jamiatul Islamiyah beberapa tahun lalu.
 
Dari pengakuan pengurus itu, katanya membantah naik haji ke Kerinci namun tetap naik haji ke Mekkah. Namun kebetulan guru mereka itu ada di Kerinci dan peringatan kematian atau haul guru mereka bertepatan pada 10 Zulhijah saat jadwal haji.
 
 "Mereka beramai-ramai ke Kerinci dan dianggap naik haji. Itu pengakuan dari pengurus," katanya.
 
Jika memang ada ajaran yang baru silahkan tunjukkan dalilnya dan dibahas secara bersama,.
 
 Artinya, kata dia, pendekatan pengurus kelompok itu kepada masyarakat harus diperbaiki.
 
Namun meskipun demikian pihaknya tetap memantau kelompok jemaah itu agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. ***2***

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024