Padang (ANTARA) - Pada kurun 2014 Zainal salah seorang dosen perguruan tinggi di Kota Padang mendapatkan kesempatan tugas belajar ke luar negeri tepatnya Amerika Serikat.

Berbekal semangat yang meluap untuk menuntut ilmu di negeri Paman Sam tersebut, kesempatan belajar yang diberikan lewat fasilitas beasiswa negara itu tak ia sia-siakan.

Ditemani istri tercinta dan dua putrinya ia pun memulai hari sebagai mahasiswa bersama ratusan orang lainnya dari berbagai negara.

Saat sedang menjalani tugas belajar tersebut di luar dugaan putri tercintanya mengalami sakit dan membuat harus dilarikan ke rumah sakit setempat.

Tiba di rumah sakit tanpa ba bi bu tenaga medis langsung memberikan penanganan dengan cepat dan sigap tanpa bertanya kartu identitas hingga paspor.

Bahkan setelah tiga hari dirawat putrinya mendapatkan fasilitas pelayanan yang baik dan setelah  dinyatakan sembuh pun  dipersilakan pulang tanpa ada pertanyaan dan tagihan sehingga ia merasa layanan tersebut gratis

Awalnya ia merasa senang dan takjub atas layanan kesehatan yang gampang dan mudah tidak seperti di Tanah Air.

Namun beberapa hari kemudian masuk tagihan ke emailnya berisi tagihan rumah sakit dengan nominal yang terbilang besar mencapai Rp250 juta jika dirupiahkan.

Ia pun bingung, namun segera teringat t pesan dosen pembimbingnya  yang mengatakan apapun masalah yang dihadapi silakan sampaikan.

Zainal  pun segera menelpon sang guru besar dan menceritakan tagihan rumah sakit yang masuk ke emailnya.

Di seberang sana sang profesor minta waktu dan segera menghubungi Dinas Sosial setempat.  Tak lama berselang petugas pun langsung menghubunginya dan menanyakan  mengecek nomor rekening, alamat rumah dan jenis mobil.

Pada telepon yang kedua petugas menyampaikan bahwasanya tagihannya telah nol dan begitu Zainal mengecek ternyata benar. Biaya pengobatan putrinya kala itu ditanggung oleh program Obama Care.

Karena bagusnya pelayanan kesehatan di luar negeri bagi para akademisi yang kembali ke Tanah Air berhadapan dengan layanan kesehatan adalah siksaan.

Namun itu dulu , kini seiring berjalannya waktu BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat terus berbenah.

Digitalisasi Layanan

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang memberikan banyak kemudahan BPJS Kesehatan juga telah bertransformasi dengan melahirkan sejumlah terobosan untuk kemudahan peserta dalam mengakses layanan kesehatan.

Sejumlah kanal layanan pun disediakan agar pelayanan terus membaik salah satunya lewat aplikasi mobile JKN.

Aplikasi mobile JKN merupakan kanal layanan tanpa tatap muka berbasis digital untuk memfasilitasi peserta mendapatkan informasi dan layanan administrasi kepesertaan diunduh melalui telepon pintar.

Sejumlah layanan yang tersedia pada mobile JKN mulai dari fitur pendaftaran peserta, informasi kepesertaan, perubahan data, ketersediaan tempat tidur, obat ditanggung, lokasi fasilitas kesehatan, informasi tagihan, jadwal tindakan operasi hingga pendaftaran pelayanan di FKPT dan FKRTL.

Bahkan pada aplikasi tersebut juga tersedia fitur skrining mandiri COVID-19, pendaftaran autodebit, riwayat pelayanan, konsultasi dokter, informasi dan pengaduan hingga identitas peserta berupa Kartu Indonesia Sehat digital yang dapat digunakan saat berobat.

Selain menyediakn aplikasi BPJS Kesehatan juga telah menyediakan layanan BPJS Care Center 165. Layanan ini menyediakan fitur pengecekan status kepesertaan dan tagihan iuran, mutasi data berupa perubahan FKPT, kelas rawatan hingga pengaduan layanan.

Tak hanya itu BPJS Kesehatan juga menghadirkan Chat Asistan JKN (Chika) dengan fitur cek status peserta, cek tagihan iuran, skrining kesehatan, dan lainnya.

Semua itu juga kian lengkap dengan hadirnya pelayanan administrasi  melalui whatsapp atau pandawa yang dapat diakses peserta lewat nomor 08118165165.

Kemanfaatan

Dengan semakin banyaknya inovasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan secara perlahan pelayanan kesehatan di Tanah Air terus membaik.

Salah seorang warga Solok Selatan Yus Hendra yang harus menjalani pengobatan rutin setelah mengalami patah tulang akibat kecelakaan yang dialami menilai salah satu kemudahan yang diperoleh adalah dengan akses layanan digital tersebut.

Saat hendak melakukan rawat jalan untuk mengontrol bekas operasi atau bahkan operasi untuk mendaftar cukup melalui aplikasi sehingga tidak repot.

Ia mengakui layanan yang diterima selama ini terbilang baik dan berharap ke depan BPJS Kesehatan selaku pengelola program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat terus meningkatkan kualitas dan menghadirkan inovasi terkini.

 







 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024