Sawahlunto (ANTARA) - Puskesmas Sungai Durian Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, melakukan gerakan inovasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak-anak penyandang disabilitas dalam menjaga kesehatan gigi.
Kepala Puskesmas Sungai Durian drg.Yuliana Sari, di Sawahlunto, Rabu, menyampaikan inovasi itu adalah Kartu Media Edukasi Kesehatan Gigi Disabilitas (Karies Sigadis).
"Jadi inovasi ini bentuknya adalah setiap anak disabilitas diberikan kartu dengan barcode, nanti kartu itu discan melalui smartphone maka otomatis disambungkan ke link (jaringan) yang isinya menyimpan kumpulan media edukasi kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk tayangan video," ujar dia menjelaskan.
Lebih lanjut Yuliana menyampaikan edukasi kesehatan gigi pada anak disabilitas itu diberikan dalam bentuk digital karena bisa lebih efektif dan efisien.
"Melalui media digital yang bisa diakses melalui smartphone ini kita meringankan anak maupun orang tuanya dimana tidak perlu lagi untuk datang langsung bertatap muka ke puskemas. Sehingga untuk belajar menjaga kesehatan dan mencegah penyakit gigi mereka cukup di rumah saja buka handphone untuk menonton video edukasinya, baru perlu datang ke puskesmas kalau sakit yang artinya memang membutuhkan penanganan langsung," kata dia.
Ia merinci dari total 190 anak disabilitas di Kota Sawahlunto, untuk yang berada dalam wilayah Puskesmas Sungai Durian tercatat ada sebanyak 39 anak.
"Alhamdulillah, 39 anak itu sudah semuanya kita berikan kartu 'Karies Sigadis', sehingga mereka sudah bisa mengakses video edukasi tersebut. Setelah itu kita lakukan survei, hasilnya 89,7 persen responden mengaku telah mengalami peningkatan pengetahuan dan kesehatan gigi setelah menonton video edukasi dalam inovasi 'Karies Sigadis' ini," kata Yuliana.
Ia kemudian menyebut saat ini program inovasi 'Karies Sigadis' memperoleh bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari Cabang Sawahlunto.
"Kita semakin bersemangat menjalankan 'Karies Sigadis' ini karena banyak pihak yang mendukung, contohnya Bank Nagari yang sampai percaya memberikan bantuan CSR. Dari legislatif itu sejumlah anggota DPRD Sawahlunto mendukung penuh dan menyatakan bersedia dana pokir mereka bisa dialokasikan untuk mengembangkan program ini," katanya.
Sehingga Yuliana menyampaikan pihaknya akan terus mengupdate atau menambah konten-konten video edukasi dalam 'Karies Sigadis' itu.
Program inovasi 'Karies Sigadis' itu kini masuk dalam Lomba Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Sumatera Barat yang penilaiannya baru saja dilaksanakan dalam minggu ini.
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri menyebut program inovasi dari Puskesmas Sungai Durian itu merupakan bagian dari implementasi misi Pemkot Sawahlunto nomor delapan yang berbunyi ; penanganan khusus terhadap kelompok marginal seperti lansia, penyandang disabilitas, gangguan jiwa dan kelompok marginal lainnya.
"Karies Sigadis ini wujud pelayanan istimewa dan upaya memberikan kesamaan hak bagi anak-anak disabilitas kita dalam memperoleh informasi, pelayanan dan penanganan kesehatan gigi. Pemkot Sawahlunto mendukung penuh inovasi Puskesmas Sungai Durian dan berharap ini menjadi motivasi bagi puskesmas lain," kata dia.
Ambun menyebut untuk landasan hukum dari program inovasi 'Karies Sigadis' yaitu Surat Keputusan Wali Kota Sawahlunto Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Penetapan Puskesmas Sungai Durian Sebagai Puskemas Inklusi Kota Sawahlunto.
Dalam penilaian Lomba Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Sumatera Barat itu tim penilai yang datang ke Puskesmas Sungai Durian adalah Rizanda Machmud, Rienna Sovienty dan Achmad Mardanus.
Sementara pejabat dari Sawahlunto yang menghadiri penilaian itu yakni Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri, anggota DPRD Kota Sawahlunto yakni Neldaswenty Zohirin dan Iwan Kurniawan. Kemudian Kepala Kantor Kemenag Sawahlunto Dedi Wandra dan Kepala Cabang Bank Nagari Sawahlunto Rusdi. (Yudha Ahada)