Painan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tahun depan bakal meluncurkan program nagari sekolah guna memutus ketergantungan anak dengan android.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin mengungkapkan nagari bersekolah adalah ajang kreatifitas siswa di masing-masing nagari di luar jam sekolah seperti misalnya kegiatan ekstrakurikuler.
"Nanti kreatifitasnya beda-beda, mulai dari seni, olahraga dan kegiatan positif lainnya," ungkap Salim di Painan.
Ia menjelaskan masing-masing kegiatan yang terdiri dari siswa berbagai sekolah di nagari itu nantinya dikawal seorang guru dan ditargetkan segera dimulai pada tahun ajaran baru ini.
Di sekolah nagari siswa bakal mendapatkan pelatihan dari guru-guru berkompeten yang ditujunjuk dan dilakukan pemantauan perkembangannya secara periodik dari dinas pendidikan.
Kegiatan tersebut diyakini mampu sebagai ajang pengembangan diri, sesuai minat dan bakat masing-masing siswa karena saat ini sebagian besar siswa sangat tergantung dengan android.
Sekolah nagari juga selaras dengan kurikulum merdeka belajar, karena lebih pada mengeksplorasi kemampuan siswa sesuai dengan minat bakatnya dan kemudian didampingi seorang guru.
Apalagi sukses atau tidaknya seseorang tidak harus tergantung pada nilai satu mata pelajaran saja. Sebab setiap manusia pada prinsipnya memiliki minat dan bakat serta kemampuan yang berbeda-beda.
Bahkan selaras pendidikan suatu di Minangkabau seperi masa dahulunya. Semua orang bebas belajar apa saja, mulai dari tulis baca Alquran, seni hingga pelajaran beladiri.
"Di sini anak nantinya akan dicoching terus, sehingga tampak perkembangannya sesuai minat bakatnya masing-masing," terangnya.
Ia menyampaikan kegiatan tersebut sebelumnya sudah diekspos di salah satu nagari Kecamatan Sutera dan secara umum bakal dilaunching mulai tahun ajaran baru 2022-2023.
Terkait pembiayaan mantan kepala SMA 2 Painan itu mengatakan bisa dialokasikan dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kami yakin kegiatan seperti ini mampu meminimalisir ketergantungan anak pada android," tegas pria yang juga mantan Kepala SMA 3 Painan itu.