Jakarta, (ANTARA) - Pierre-Emerick Aubameyang telah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional Gabon dan menutup karier internasionalnya.
Penyerang Barcelona itu telah tampil 72 kali untuk negaranya, dia mencetak 30 gol dan juga menjabat sebagai kapten sebelum memutuskan pensiun.
Setelah gagal mengikuti Piala Afrika di awal tahun ini karena masalah kebugaran, Aubameyang memutuskan untuk fokus pada karier klubnya.
"Setelah 13 tahun bangga mewakili negara saya, saya mengumumkan bahwa saya mengakhiri karier internasional saya," tulis pemain berusia 32 tahun itu dalam sebuah surat terbuka kepada para penggemar Gabon yang dikutip Daily Mail pada Kamis.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Gabon dan semua orang yang telah mendukung saya dalam suka maupun duka."
"Saya akan menyimpan banyak kenangan indah seperti hari saya melakukan debut di romnisports atau hari saya kembali dari Nigeria dengan Ballon d'Or Afrika."
“Berbagi dengan semua orang adalah momen yang tidak terlupakan. Saya berterima kasih kepada Presiden kita, Yang Mulia Ali Bongo Ondimba karena selalu mendukung Panthers dan selalu bekerja untuk sepak bola berkembang di negara kita," tambahnya.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pelatih, staf, dan para pemain yang saya temui selama karier ini.
"Akhirnya, saya berterima kasih kepada ayah saya yang memberi saya keinginan untuk melakukan seperti dia, berharap bisa membuatnya bangga dengan memakai warna kami."
Upaya terakhir Aubameyang untuk memenangkan trofi bagi negaranya berakhir ketika dia dinyatakan positif COVID-19 sebelum turnamen dan dipulangkan bersama Mario Lemina.
“Ini sangat rumit,” kata pelatih timnas Gabon, Patrice Neveu saat itu. “Saya bukan orang baru di tim ini, saya telah bekerja dengan Gabon selama tiga tahun dan untungnya Caf memberi kami opsi untuk memiliki skuat yang terdiri dari 28 pemain."
“Namun, kehilangan Pierre-Emerick dan Mario, itu sangat berarti bagi tim ini. Kami tidak memiliki skuad seperti Nigeria atau Maroko dan kami tahu kami berada dalam kompetisi yang sulit.”
Kedua pemain tersebut, Gabon berhasil melaju ke babak 16 besar kompetisi, di mana mereka disingkirkan Burkina Faso lewat drama adu penalti.
Penyerang Barcelona itu telah tampil 72 kali untuk negaranya, dia mencetak 30 gol dan juga menjabat sebagai kapten sebelum memutuskan pensiun.
Setelah gagal mengikuti Piala Afrika di awal tahun ini karena masalah kebugaran, Aubameyang memutuskan untuk fokus pada karier klubnya.
"Setelah 13 tahun bangga mewakili negara saya, saya mengumumkan bahwa saya mengakhiri karier internasional saya," tulis pemain berusia 32 tahun itu dalam sebuah surat terbuka kepada para penggemar Gabon yang dikutip Daily Mail pada Kamis.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Gabon dan semua orang yang telah mendukung saya dalam suka maupun duka."
"Saya akan menyimpan banyak kenangan indah seperti hari saya melakukan debut di romnisports atau hari saya kembali dari Nigeria dengan Ballon d'Or Afrika."
“Berbagi dengan semua orang adalah momen yang tidak terlupakan. Saya berterima kasih kepada Presiden kita, Yang Mulia Ali Bongo Ondimba karena selalu mendukung Panthers dan selalu bekerja untuk sepak bola berkembang di negara kita," tambahnya.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pelatih, staf, dan para pemain yang saya temui selama karier ini.
"Akhirnya, saya berterima kasih kepada ayah saya yang memberi saya keinginan untuk melakukan seperti dia, berharap bisa membuatnya bangga dengan memakai warna kami."
Upaya terakhir Aubameyang untuk memenangkan trofi bagi negaranya berakhir ketika dia dinyatakan positif COVID-19 sebelum turnamen dan dipulangkan bersama Mario Lemina.
“Ini sangat rumit,” kata pelatih timnas Gabon, Patrice Neveu saat itu. “Saya bukan orang baru di tim ini, saya telah bekerja dengan Gabon selama tiga tahun dan untungnya Caf memberi kami opsi untuk memiliki skuat yang terdiri dari 28 pemain."
“Namun, kehilangan Pierre-Emerick dan Mario, itu sangat berarti bagi tim ini. Kami tidak memiliki skuad seperti Nigeria atau Maroko dan kami tahu kami berada dalam kompetisi yang sulit.”
Kedua pemain tersebut, Gabon berhasil melaju ke babak 16 besar kompetisi, di mana mereka disingkirkan Burkina Faso lewat drama adu penalti.