Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat mengadakan rembuk stunting dalam rangka untuk menekan angka kenaikan kasus stunting di daerah setempat.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Selasa mengatakan kegiatan rembuk stunting bertujuan dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Solok.
Selain itu, rembuk stunting merupakan langkah penting untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Dhani menyebutkan bahwa untuk saat ini angka stunting di Kota Solok mengalami penurunan, yakni mencapai 18,5 persen. Ia berpesan kepada seluruh OPD terkait yang hadir untuk jangan puas dulu dengan angka itu.
“Meskipun sudah mencapai angka tersebut, namun penanganan tetap perlu dan segera dioptimalkan," ujar dia.
Ia berharap ke depannya Kota Solok dapat menekan lagi angka kenaikan stunting sehingga dapat mencapai cita-cita Solok bebas stunting.
Menurut Ramadhani persoalan stunting ini telah menjadi agenda pembangunan nasional.
“Saya berharap komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama dan dapat merealisasikan program yang dirancang dengan baik," ucap dia.
Lebih lanjut, ia bersama dengan pimpinan OPD serta unsur pemerintah maupun non pemerintah menandatangani komitmen bersama percepatan penurunan stunting di Kota Solok tahun 2022.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Selasa mengatakan kegiatan rembuk stunting bertujuan dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Solok.
Selain itu, rembuk stunting merupakan langkah penting untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Dhani menyebutkan bahwa untuk saat ini angka stunting di Kota Solok mengalami penurunan, yakni mencapai 18,5 persen. Ia berpesan kepada seluruh OPD terkait yang hadir untuk jangan puas dulu dengan angka itu.
“Meskipun sudah mencapai angka tersebut, namun penanganan tetap perlu dan segera dioptimalkan," ujar dia.
Ia berharap ke depannya Kota Solok dapat menekan lagi angka kenaikan stunting sehingga dapat mencapai cita-cita Solok bebas stunting.
Menurut Ramadhani persoalan stunting ini telah menjadi agenda pembangunan nasional.
“Saya berharap komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama dan dapat merealisasikan program yang dirancang dengan baik," ucap dia.
Lebih lanjut, ia bersama dengan pimpinan OPD serta unsur pemerintah maupun non pemerintah menandatangani komitmen bersama percepatan penurunan stunting di Kota Solok tahun 2022.