Padang (ANTARA) -
Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan pria yang ditemukan gantung diri di Kuranji, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (22/4) Deki (28) sempat mengalami dikeroyok oleh sejumlah orang.
Hal itu terungkap dari pengusutan kasus yang dilakukan oleh Polresta Padang bersama dengan jajaran Kepolisian Sektor Kuranji.
"Awalnya korban diduga bunuh diri, tapi setelah penyidik melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan sejumlah kecurigaan," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Imran Amir, saat memberikan keterangan pers di Padang, Selasa.
Ia mengatakan saat itu tim menemukan luka lebam di sekujur tubuh korban yang ditemukan dalam keadaan tergantung di pohon rambutan.
Mendapati temuan tersebut akhirnya penyidik berkoordinasi dengan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk melakukan otopsi terhadap korban.
"Sambil menunggu hasil otopsi penyidik terus mendalami kasus serta memeriksa sejumlah saksi yang diperlukan," katanya.
Dari sana, lanjut Imran, akhirnya didapatkan fakta kalau Deki sebelum gantung diri diduga telah dianiaya oleh lima pelaku secara bersama-sama.
Penganiayaan dipicu oleh Deki yang diduga telah mengambil gawai (smartphone) milik salah satu keluarga pelaku penganiayaan.
Ia kemudian didatangi oleh pelaku ke rumahnya serta diminta untuk mengembalikan gawai yang telah diambil.
"Kemudian korban melarikan diri dari rumahnya, setelah sekian waktu korban ditemukan tergantung," ujarnya.
Dari hasil penyidikan kasus itu polisi mengamankan sebanyak 5 orang yang diduga telah menganiaya Deki secara bersama-sama sebelum ia ditemukan tergantung.
Mereka adalah RH (25), RG (30), ZH (47), FJ (20) dan EF (26) yang semuanya merupakan warga Kuranji, Kota Padang.
Kepolisian saat ini masih menunggu hasil otopsi secara forensik demi mencari tahu apakah korban telah meninggal terlebih dahulu sebelum digantung atau sebaliknya.