Padang (ANTARA) - Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sumatera Barat menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) untuk meningkatkan kompetensi insinyur di perguruan tinggi itu.
"PII sebagai organisasi profesi bidang keinsinyuran sesuai UU ditugasi melakukan sertifikasi pada anggotanya, termasuk di perguruan tinggi. Karena April tahun ini akreditasi perguruan tinggi teknik akan dilakukan oleh PII, maka ini sekaligus sebagai persiapan," kata Ketua PII Wilayah Sumbar, Ir. Nasyirman Chan di Padang, Kamis.
Sebelumnya akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Namun sesuai UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Akreditasi Program Studi (APS) perguruan tinggi teknik dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) teknik yang berada di bawah PII.
Ia menyebutkan dosen merupakan salah satu jalur pengabdian insinyur. Bebannya juga sangat berat untuk menciptakan insinyur masa depan, karena itu kompetensi menjadi salah satu yang penting untuk dimiliki.
"Kompetensi ini bisa dibuktikan dan diakui setelah setelah melalui proses sertifikasi. Sertifikasi itu ada tiga komponen yaitu skill, knowledge dan attitude," ujarnya.
Selain itu kerja sama yang dijalin juga membuka peluang untuk memfasilitasi mahasiswa PNP untuk magang pada perusahaan yang menjadi jaringan PII.
Sementara itu Direktur PNP Dr Surfa Yondri mengatakan sertifikasi insinyur yang mengabdi sebagai dosen bertujuan untuk menjaga kepercayaan dari pemangku kepentingan.
"Dosen tidak hanya mampu mengajar di kelas tetapi juga mampu menerapkan ilmunya di lapangan karena PNP tidak hanya ada teori tetapi juga praktik. Untuk itu dosen harus memiliki kompetensi," katanya.
Lebih jauh, PNP juga tengah mengupayakan membuka program studi profesi keinsinyuran. Agar bisa terwujud maka dosen harus tersertifikasi terlebih dahulu.
Sertifikasi angkatan I itu diikuti oleh 25 dosen teknik PNP. Ke depan secara bertahap akan dilakukan sertifikasi terhadap 175 dosen teknik di perguruan tinggi itu.
"PII sebagai organisasi profesi bidang keinsinyuran sesuai UU ditugasi melakukan sertifikasi pada anggotanya, termasuk di perguruan tinggi. Karena April tahun ini akreditasi perguruan tinggi teknik akan dilakukan oleh PII, maka ini sekaligus sebagai persiapan," kata Ketua PII Wilayah Sumbar, Ir. Nasyirman Chan di Padang, Kamis.
Sebelumnya akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Namun sesuai UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Akreditasi Program Studi (APS) perguruan tinggi teknik dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) teknik yang berada di bawah PII.
Ia menyebutkan dosen merupakan salah satu jalur pengabdian insinyur. Bebannya juga sangat berat untuk menciptakan insinyur masa depan, karena itu kompetensi menjadi salah satu yang penting untuk dimiliki.
"Kompetensi ini bisa dibuktikan dan diakui setelah setelah melalui proses sertifikasi. Sertifikasi itu ada tiga komponen yaitu skill, knowledge dan attitude," ujarnya.
Selain itu kerja sama yang dijalin juga membuka peluang untuk memfasilitasi mahasiswa PNP untuk magang pada perusahaan yang menjadi jaringan PII.
Sementara itu Direktur PNP Dr Surfa Yondri mengatakan sertifikasi insinyur yang mengabdi sebagai dosen bertujuan untuk menjaga kepercayaan dari pemangku kepentingan.
"Dosen tidak hanya mampu mengajar di kelas tetapi juga mampu menerapkan ilmunya di lapangan karena PNP tidak hanya ada teori tetapi juga praktik. Untuk itu dosen harus memiliki kompetensi," katanya.
Lebih jauh, PNP juga tengah mengupayakan membuka program studi profesi keinsinyuran. Agar bisa terwujud maka dosen harus tersertifikasi terlebih dahulu.
Sertifikasi angkatan I itu diikuti oleh 25 dosen teknik PNP. Ke depan secara bertahap akan dilakukan sertifikasi terhadap 175 dosen teknik di perguruan tinggi itu.