Simpang Empat (ANTARA) - Beragam cara dilakukan untuk menghibur anak-anak korban gempa di lokasi pengungsian Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Salah satunya dilakukan seorang relawan dari Simpang Empat, Yosmar Difia (40) dan keluarga yang menyalurkan bantuan pakaian anak-anak, makanan ringan dan sejumlah mainan.
"Ini murni panggilan jiwa saya dan keluarga melihat banyaknya korban gempa yang terdampak khususnya di Kajai dan Simpang Timbo Abu Talamau," katanya saat melihat tenda pengungsian di Simpang Timbo Abu, Rabu.
Dengan mengendarai mobil 4x4, ia bersama keluarga menempuh jalan alternatif berlumpur menuju Simpang Timbo Abu karena jalan utama masih putus total.
Menurutnya ia bersama istri dan anaknya sengaja memberikan bantuan kepada anak-anak pengungsi sebab untuk kebutuhan makanan sehari-hari sudah mencukupi dari pemerintah dan dermawan lainnya.
Saat membagikan bantuan kepada anak-anak terlihat mereka begitu riang dan gembira. Bahkan ada yang kesenangan sambil melompat-lompat karena mendapat bantuan kesukaan mereka.
Diantara makanan yang dibagikan diantaranya adalah ciki-ciki, coklat, kacang, kerupuk dan makanan ringan lainnya.
Selain itu juga pakaian anak-anak, beragam boneka dan mainan lainnya. Ada puluhan anak-anak yang ikut mengungsi bersama orang tuanya di tenda darurat itu karena rumah mereka hancur akibat gempa Jumat (25/2) lalu.
"Melihat anak-anak sangat riang menerima bantuan ini saya sangat bahagia. Mudah-mudahan mereka sehat dan dapat menghilangkan trauma akibat gempa serta bisa kembali bersekolah," ujarnya.
Salah seorang anak pengungsi Kifli (5) mengatakan senang dengan bantuan yang diterima.
"Senang pak, ada makanan ringan dan pakaian," katanya.
Saat ini di Simpang Timbo Abu ada sekitar 513 jiwa yang mengungsi di satu titik pengungsian. Diantara pengungsi itu ada 107 orang anak-anak, 17 orang bayi atau balita dan empat orang ibu hamil.
Salah satunya dilakukan seorang relawan dari Simpang Empat, Yosmar Difia (40) dan keluarga yang menyalurkan bantuan pakaian anak-anak, makanan ringan dan sejumlah mainan.
"Ini murni panggilan jiwa saya dan keluarga melihat banyaknya korban gempa yang terdampak khususnya di Kajai dan Simpang Timbo Abu Talamau," katanya saat melihat tenda pengungsian di Simpang Timbo Abu, Rabu.
Dengan mengendarai mobil 4x4, ia bersama keluarga menempuh jalan alternatif berlumpur menuju Simpang Timbo Abu karena jalan utama masih putus total.
Menurutnya ia bersama istri dan anaknya sengaja memberikan bantuan kepada anak-anak pengungsi sebab untuk kebutuhan makanan sehari-hari sudah mencukupi dari pemerintah dan dermawan lainnya.
Saat membagikan bantuan kepada anak-anak terlihat mereka begitu riang dan gembira. Bahkan ada yang kesenangan sambil melompat-lompat karena mendapat bantuan kesukaan mereka.
Diantara makanan yang dibagikan diantaranya adalah ciki-ciki, coklat, kacang, kerupuk dan makanan ringan lainnya.
Selain itu juga pakaian anak-anak, beragam boneka dan mainan lainnya. Ada puluhan anak-anak yang ikut mengungsi bersama orang tuanya di tenda darurat itu karena rumah mereka hancur akibat gempa Jumat (25/2) lalu.
"Melihat anak-anak sangat riang menerima bantuan ini saya sangat bahagia. Mudah-mudahan mereka sehat dan dapat menghilangkan trauma akibat gempa serta bisa kembali bersekolah," ujarnya.
Salah seorang anak pengungsi Kifli (5) mengatakan senang dengan bantuan yang diterima.
"Senang pak, ada makanan ringan dan pakaian," katanya.
Saat ini di Simpang Timbo Abu ada sekitar 513 jiwa yang mengungsi di satu titik pengungsian. Diantara pengungsi itu ada 107 orang anak-anak, 17 orang bayi atau balita dan empat orang ibu hamil.