Parik Malintang (ANTARA) -
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 2021 mencapai sekitar 158 ribu kunjungan yang hal itu turun sekitar 50 ribu kunjungan dari 208 ribu kunjungan pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
"Ini akibat pandemi COVID-19 sehingga mobilitas masyarakat terbatas serta ada sejumlah objek wisata yang mati suri akibat pandemi ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi di Parik Malintang, Minggu.
Namun jumlah tersebut belum turun secara signifikan dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2020 dengan 2019. Pada 2019 jumlah kunjungan wisatawan di Padang Pariaman bisa mencapai 396,7 ribu kunjungan sehingga selisih pengurangannya mencapai 187,9 ribu
Ia mengatakan karena pandemi COVID-19 banyak wisatawan takut untuk bepergian serta seluruh moda transportasi dibatasi.
"Namun saat ini trennya bukan jumlah kunjungannya tapi bagaimana wisatawan itu mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya di Padang Pariaman," katanya.
Ia mengatakan meskipun terjadi penurunan kunjungan wisatawan namun justru jumlah daya tarik wisata di daerah itu pada 2021 bertambah dari yang sebelumnya 97 lokasi kini menjadi 137 lokasi.
Dengan adanya penambahan jumlah daya tarik wisata tersebut maka ia meyakini nantinya jumlah kunjungan wisatawan di Padang Pariaman akan kembali meningkat.
Apalagi, lanjutnya Disparpora Padang Pariaman akan memberikan pelatihan terhadap pengelola wisata tersebut dan mengaktifkan kembali objek wisata yang non aktif akibat pandemi.
Sehingga ketika angka kasus COVID-19 menurun maka daerah itu akan menjadi tujuan utama untuk dikunjungi wisatawan.
"Itu karena wisatawan dapat mengunjungi banyak objek wisata dalam waktu hampir bersamaan sebab lokasinya yang berdekatan. Seperti objek wisata Bukit Siriah Mountain View, Dama Batang, dan Bukik Bulek, lokasinya berdekatan," tambahnya.
Sebelumnya jumlah daya tarik wisata di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat bertambah 40 lokasi dari yang sebelumnya berjumlah 97 lokasi pada 2020 menjadi 137 lokasi pada 2021.
"Data ini dihimpun dari pemerintah nagari dan kecamatan yang ada di Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi di Parik Malintang.
Dari 137 daya tarik wisata tersebut setidaknya 30 lokasi telah dikelola oleh kelompok sadar wisata dan swasta sehingga layak untuk dikunjungi sedangkan sisanya secara bertahap akan dikelola dengan baik. Meskipun ada yang belum terkelola namun daya tarik wisata tersebut tetap menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan..
Jon mengatakan saat ini banyak pemerintah nagari, kelompok masyarakat, dan swasta yang mengelola daya tarik wisata di Padang Pariaman karena melihat banyak objek wisata yang telah menghasilkan sehingga pihak-pihak tersebut termotivasi untuk membangun objek wisata.
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 2021 mencapai sekitar 158 ribu kunjungan yang hal itu turun sekitar 50 ribu kunjungan dari 208 ribu kunjungan pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
"Ini akibat pandemi COVID-19 sehingga mobilitas masyarakat terbatas serta ada sejumlah objek wisata yang mati suri akibat pandemi ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi di Parik Malintang, Minggu.
Namun jumlah tersebut belum turun secara signifikan dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2020 dengan 2019. Pada 2019 jumlah kunjungan wisatawan di Padang Pariaman bisa mencapai 396,7 ribu kunjungan sehingga selisih pengurangannya mencapai 187,9 ribu
Ia mengatakan karena pandemi COVID-19 banyak wisatawan takut untuk bepergian serta seluruh moda transportasi dibatasi.
"Namun saat ini trennya bukan jumlah kunjungannya tapi bagaimana wisatawan itu mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya di Padang Pariaman," katanya.
Ia mengatakan meskipun terjadi penurunan kunjungan wisatawan namun justru jumlah daya tarik wisata di daerah itu pada 2021 bertambah dari yang sebelumnya 97 lokasi kini menjadi 137 lokasi.
Dengan adanya penambahan jumlah daya tarik wisata tersebut maka ia meyakini nantinya jumlah kunjungan wisatawan di Padang Pariaman akan kembali meningkat.
Apalagi, lanjutnya Disparpora Padang Pariaman akan memberikan pelatihan terhadap pengelola wisata tersebut dan mengaktifkan kembali objek wisata yang non aktif akibat pandemi.
Sehingga ketika angka kasus COVID-19 menurun maka daerah itu akan menjadi tujuan utama untuk dikunjungi wisatawan.
"Itu karena wisatawan dapat mengunjungi banyak objek wisata dalam waktu hampir bersamaan sebab lokasinya yang berdekatan. Seperti objek wisata Bukit Siriah Mountain View, Dama Batang, dan Bukik Bulek, lokasinya berdekatan," tambahnya.
Sebelumnya jumlah daya tarik wisata di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat bertambah 40 lokasi dari yang sebelumnya berjumlah 97 lokasi pada 2020 menjadi 137 lokasi pada 2021.
"Data ini dihimpun dari pemerintah nagari dan kecamatan yang ada di Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi di Parik Malintang.
Dari 137 daya tarik wisata tersebut setidaknya 30 lokasi telah dikelola oleh kelompok sadar wisata dan swasta sehingga layak untuk dikunjungi sedangkan sisanya secara bertahap akan dikelola dengan baik. Meskipun ada yang belum terkelola namun daya tarik wisata tersebut tetap menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan..
Jon mengatakan saat ini banyak pemerintah nagari, kelompok masyarakat, dan swasta yang mengelola daya tarik wisata di Padang Pariaman karena melihat banyak objek wisata yang telah menghasilkan sehingga pihak-pihak tersebut termotivasi untuk membangun objek wisata.