Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi menara telekomunikasi sebesar Rp296,7 juta pada 2021.
"Di Solok Selatan jumlah menara sebanyak 57 unit dengan target PAD pada 2021 sebesar Rp271 juta dan realisasinya melebihi target yaitu mencapai Rp296,7 juta," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten itu Firdaus Firman, di Padang Aro, Kamis.
Kominfo katanya, secara berkala melakukan monev supaya kualitas sinyal terus membaik serta pendapatan dari retribusi juga bisa meningkat.
Pihaknya juga terus melakukan pengecekan fisik bangunan, kualitas sinyal dan keaktifan serta existing menara agar aktivitas masyarakat akan kebutuhan telekomunikasi tidak terganggu.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus berupaya membebaskan daerah dari blankspot.
Di Solok Selatan masih terdapat 36 titik blankspot yang tersebar di enam kecamatan, hanya Sungai Pagu yang bebas dari blankspot.
Setiap tahun Pemkab Solok Selatan selalu minta upgrade sinyal dengan provider telekomunikasi serta mengajukan proposal ke provider PT Telkomsel, PT Tower Bersama Group (TBG), PT Mitra Telekomunikasi (Mitratel) dan ke BAKTI Kemenkominfo RI untuk membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di daerah blankspot tersebut.
Saat Pemkab sedang mempersiapkan launching aplikasi Geoghrafic Information System (GIS) yang berisikan data menara, data V Sat, dan juga pengaduan.
Untuk V Sat saat ini audah ada sebanyak 58 yang tersebar di Pustu, Kantor Wali, Sekolah dan merupakan bantuan dari BAKTI Kemenkominfo.
"Dengan berbagai upaya yang dilakukan kami berharap Solok Selatan lebih maju lagi dari segi jaringan telekomunikasi," ujarnya. (*)
"Di Solok Selatan jumlah menara sebanyak 57 unit dengan target PAD pada 2021 sebesar Rp271 juta dan realisasinya melebihi target yaitu mencapai Rp296,7 juta," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten itu Firdaus Firman, di Padang Aro, Kamis.
Kominfo katanya, secara berkala melakukan monev supaya kualitas sinyal terus membaik serta pendapatan dari retribusi juga bisa meningkat.
Pihaknya juga terus melakukan pengecekan fisik bangunan, kualitas sinyal dan keaktifan serta existing menara agar aktivitas masyarakat akan kebutuhan telekomunikasi tidak terganggu.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus berupaya membebaskan daerah dari blankspot.
Di Solok Selatan masih terdapat 36 titik blankspot yang tersebar di enam kecamatan, hanya Sungai Pagu yang bebas dari blankspot.
Setiap tahun Pemkab Solok Selatan selalu minta upgrade sinyal dengan provider telekomunikasi serta mengajukan proposal ke provider PT Telkomsel, PT Tower Bersama Group (TBG), PT Mitra Telekomunikasi (Mitratel) dan ke BAKTI Kemenkominfo RI untuk membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di daerah blankspot tersebut.
Saat Pemkab sedang mempersiapkan launching aplikasi Geoghrafic Information System (GIS) yang berisikan data menara, data V Sat, dan juga pengaduan.
Untuk V Sat saat ini audah ada sebanyak 58 yang tersebar di Pustu, Kantor Wali, Sekolah dan merupakan bantuan dari BAKTI Kemenkominfo.
"Dengan berbagai upaya yang dilakukan kami berharap Solok Selatan lebih maju lagi dari segi jaringan telekomunikasi," ujarnya. (*)