Arosuka, (ANTARA) - Bupati Epyardi Asda melantik sekretaris daerah dan sejumlah pejabat eselon II di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Solok, Sumbar sebagai tujuan untuk mengisi sejumlah kekosongan dalam struktural pemerintah daerah.
Bupati Solok Epyardi Asda di Arosuka, Kamis mengatakan pejabat yang dilantik merupakan orang-orang yang dinilai memiliki kapasitas atau kemampuan dalam organisasi yang dipimpin, bukan berdasarkan kedekatan.
Epyardi juga menegaskan tidak ada sogok menyogok dalam mendapatkan jabatan di Kabupaten Solok.
Menurut dia hal itu bertujuan untuk menghindari potensi korupsi oleh pejabat yang dilantik.
"Salah satu penyebab terjadinya korupsi ialah mendapatkan jabatan dengan cara menyogok," kata dia.
Ia juga mengatakan tentunya saat diberikan kepercayaan akan berusaha mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan dan mencari keuntungan
Selain itu, ia meminta kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah bekerja dengan serius, sungguh-sungguh.
"Keseriusan OPD merupakan salah satu kunci dalam menggapai keberhasilan pembangunan daerah kita," ucap dia.
Epyardi mengajak semua elemen, terutama masyarakat untuk melupakan perbedaan dalam Pilkada maupun beragam kejadian beberap waktu belakang. Ia juga berharap agar semua pihak bersatu membangun Kabupaten Solok.
"Sebagai Bupati Solok yang diamanahi masyarakat, saya akan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan pembangunan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Solok," ujarnya.
Pejabat yang dilantik diantaranya Medison sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Zaitul Iklas sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan), dan Zainal Jusmar sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Kemudian Elafki dilantik sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar, Syoufitri selaku Kepala Dinas Sosial dan Afrialdi sebagai Kepala Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Bupati Solok Epyardi Asda di Arosuka, Kamis mengatakan pejabat yang dilantik merupakan orang-orang yang dinilai memiliki kapasitas atau kemampuan dalam organisasi yang dipimpin, bukan berdasarkan kedekatan.
Epyardi juga menegaskan tidak ada sogok menyogok dalam mendapatkan jabatan di Kabupaten Solok.
Menurut dia hal itu bertujuan untuk menghindari potensi korupsi oleh pejabat yang dilantik.
"Salah satu penyebab terjadinya korupsi ialah mendapatkan jabatan dengan cara menyogok," kata dia.
Ia juga mengatakan tentunya saat diberikan kepercayaan akan berusaha mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan dan mencari keuntungan
Selain itu, ia meminta kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah bekerja dengan serius, sungguh-sungguh.
"Keseriusan OPD merupakan salah satu kunci dalam menggapai keberhasilan pembangunan daerah kita," ucap dia.
Epyardi mengajak semua elemen, terutama masyarakat untuk melupakan perbedaan dalam Pilkada maupun beragam kejadian beberap waktu belakang. Ia juga berharap agar semua pihak bersatu membangun Kabupaten Solok.
"Sebagai Bupati Solok yang diamanahi masyarakat, saya akan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan pembangunan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Solok," ujarnya.
Pejabat yang dilantik diantaranya Medison sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Zaitul Iklas sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan), dan Zainal Jusmar sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Kemudian Elafki dilantik sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar, Syoufitri selaku Kepala Dinas Sosial dan Afrialdi sebagai Kepala Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).