Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di provinsi itu  terus mengecil dan pada September  2021  diukur melalui gini ratio hanya sebesar 0,300  atau terendah keempat secara nasional.
     

"Angka tersebut turun enam poin dibandingkan Maret 2021 yang mencapai 0,306 poin," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Selasa.


Ia memaparkan pada September  2021 tercatat gini ratio di perkotaan 0,327  atau turun  0,002 poin dibandingkan Maret  2021.


Sementara, lanjut dia gini ratio di daerah perdesaan pada September 2021 mencapai 0,252 atau turun 0,002 poin dibandingkan Maret 2021.


Ia menyampaikan pada September 2021 distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah  adalah sebesar 22,35 persen.
     

"Artinya pengeluaran penduduk berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," ujarnya.
     

Ia mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi ketimpangan pengeluaran di Sumbar yaitu kenaikan rata-rata pengeluaran per kapita penduduk  sebesar 1,38 persen pada periode Maret hingga September  2021.

    
Persentase kenaikan terbesar berada di kelompok 40 persen menengah  sebesar 2,51 persen, sedangkan di kelompok 40 persen terbawah  tercatat kenaikan sebesar 2,19 persen dan kelompok 20 persen teratas  turun   0,33 persen.


Ia menambahkan pada September 2021 terdapat tujuh provinsi dengan gini ratio di atas angka nasional.


Gini ratio tertinggi terdapat di Yogyakarta 0,436 dan terendah di Bangka Belitung 0,247.


Ia menjelaskan gini ratio merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur pemerataan pendapatan yang menunjukan ketimpangan dihitung berdasarkan kelas pendapatan.
 
     
Nilai gini ratio berkisar 0 dan 1, ketika semakin mendekati satu  maka ketimpangan kian tinggi, ujarnya.
     

Selain menggunakan gini ratio  metode lain yang digunakan adalah persentase pengeluaran penduduk pada kelompok 40 persen terbawah atau disebut ukuran Bank Dunia, kata dia.
    
 
Ia memaparkan menurut ukuran Bank Dunia ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi jika persentase pengeluaran penduduk 40 persen terbawah angkanya  di bawah 12 persen.

     
Lalu ketimpangan sedang jika angkanya berkisar 12-17 persen dan ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.



 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024