Sawahlunto (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dalam rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) menyelenggarakan lomba tahfidz untuk pelajar dari rumah tahfidz, MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di kota itu.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto Dedi Wandra, di Sawahlunto, Rabu mengatakan kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari tersebut selain untuk memberikan motivasi bagi anak-anak dalam menghafal Al-Quran, juga sebagai salah satu momen mengevaluasi program rumah atau pondok tahfidz di Kota Sawahlunto.
"Pemkot Sawahlunto sekarang sedang mengintensifkan program poondok tahfidz, kami dari Kemenag sangat mendukung itu bahkan tak hanya mendukung tapi ikut membantu melakukan evaluasi melalui lomba ini. Dari keikutsertaan sekarang misalnya sudah menjadi salah satu evaluasi, sebab ada sejumlah sekolah yang belum mendaftarkan siswanya mengikuti lomba tahfidz sekarang, tentu nanti bisa dihubungi dan dikaji dimana kendalanya," kata dia.
Ia menjelaskan dalam lomba tahfidz itu yang diuji untuk pelajar tingkat MI adalah hafalan satu juz, sementara pelajar tingkat SMP/MTs/SMA/SMK/MA adalah hafalan dua juz.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang menghadiri langsung lomba tahfidz itu menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang telah menyelenggarakan lomba tersebut sehingga menjadi momen evaluasi perkembangan hasil pembelajaran rumah tahfidz.
"Rumah Tahfidz di Sawahlunto yang berada di bawah binaan Pemkot pada 2021 ada 36 buah, pada 2022 ini ditargetkan naik sampai 50 buah. Rumah tahfidz yang menjadi binaan Pemkot ini guru-gurunya memperoleh uang insentif setiap bulan, itu menjadi komitmen dan wujud dukungan Pemkot kepada pembelajaran agama khususnya membaca dan menghafal Al-Quran," kata dia.
Untuk besaran insentif yang diterima, dirinci oleh Wakil Wali Kota yaitu untuk guru TPQ/TPA/TPSQ sebesar Rp500 ribu/bulan dan untuk guru tahfidz sebesar Rp1.500.000/bulan.
Dirinya menyebut Pemkot memberikan perhatian khusus dan mendukung kegiatan keagamaan, dimana itu sudah tercantum dalam misi nomor pertama Pemkot Sawahlunto yaitu menciptakan kehidupan beragama dan berbudaya yang semakin baik.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto Dedi Wandra, di Sawahlunto, Rabu mengatakan kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari tersebut selain untuk memberikan motivasi bagi anak-anak dalam menghafal Al-Quran, juga sebagai salah satu momen mengevaluasi program rumah atau pondok tahfidz di Kota Sawahlunto.
"Pemkot Sawahlunto sekarang sedang mengintensifkan program poondok tahfidz, kami dari Kemenag sangat mendukung itu bahkan tak hanya mendukung tapi ikut membantu melakukan evaluasi melalui lomba ini. Dari keikutsertaan sekarang misalnya sudah menjadi salah satu evaluasi, sebab ada sejumlah sekolah yang belum mendaftarkan siswanya mengikuti lomba tahfidz sekarang, tentu nanti bisa dihubungi dan dikaji dimana kendalanya," kata dia.
Ia menjelaskan dalam lomba tahfidz itu yang diuji untuk pelajar tingkat MI adalah hafalan satu juz, sementara pelajar tingkat SMP/MTs/SMA/SMK/MA adalah hafalan dua juz.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang menghadiri langsung lomba tahfidz itu menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang telah menyelenggarakan lomba tersebut sehingga menjadi momen evaluasi perkembangan hasil pembelajaran rumah tahfidz.
"Rumah Tahfidz di Sawahlunto yang berada di bawah binaan Pemkot pada 2021 ada 36 buah, pada 2022 ini ditargetkan naik sampai 50 buah. Rumah tahfidz yang menjadi binaan Pemkot ini guru-gurunya memperoleh uang insentif setiap bulan, itu menjadi komitmen dan wujud dukungan Pemkot kepada pembelajaran agama khususnya membaca dan menghafal Al-Quran," kata dia.
Untuk besaran insentif yang diterima, dirinci oleh Wakil Wali Kota yaitu untuk guru TPQ/TPA/TPSQ sebesar Rp500 ribu/bulan dan untuk guru tahfidz sebesar Rp1.500.000/bulan.
Dirinya menyebut Pemkot memberikan perhatian khusus dan mendukung kegiatan keagamaan, dimana itu sudah tercantum dalam misi nomor pertama Pemkot Sawahlunto yaitu menciptakan kehidupan beragama dan berbudaya yang semakin baik.